Kamis, 08 Desember 2011

cars has great effect on people’s life as well as on the whole world. With the quick development of the economy, more and more people can afford cars. These vehicles bring a lot of convenience to people. They enable people to decide the time and places they want to go. To some extent, they also have the economic impact on this society. Cars are so important that they deserve people’s serious study. Except for the application and the operation of them, the important components are also necessary for the drivers to have a basic idea. Among all various kinds of parts, the car transmission is worthy of learning.
The transmission is very essential in the vehicle. Just like cars which may be automatic or manual, there are also automatic transmission and manual transmission in the vehicle. The former is a gearbox that mechanically shifts gear ratios when vehicles get the speed. The four modes are included in this transmission. There are Park, Reverse, Neutral, and Drive. Vehicles with an automatic transmission have a shift lever to navigate the shift modes. Nowadays, more and more people choose to buy cars with an automatic transmission. It can be handled more easily. Those who can not work well with other components of vehicles such as the clutch and gear shifter are especially fond of cars with automatic transmission because they can bring more convenience to the drivers. And the latter one requires drivers to drive cars manually. Cars with the manual transmission require drivers to shift gears manually with a gear shifter and a clutch which is a pedal on the left side of the brake pedal. When the driver shifts gears, he/she must press down on the clutch. If drivers do not familiar with the operation of the clutch and the gear shifter, it will be very difficult for them to handle the car very well.
Like many other components, the transmission may have many problems, too. But there are signs of failure to which drivers must pay attention. For example, one sign of the transmission problems is that the vehicle does not move, or there is a delayed movement when gears are shifted into “Drive” or “Reverse.” Under this situation, the transmission may slip out of gear, and the delaying acceleration is a common sign of transmission wear and tear. Obviously, the transmission is one of the most complicated mechanical components in the automobiles. Therefore, it is quite important to note the signs of transmission problems so as to avoid its failure. Moreover, this can also enable the drivers to avoid costly repair.

ARTIKEL LAIN YANG TERKAIT:

  • Proprioceptif Neuromuscular Fasilitation (PNF)
    PNF memiliki pengertian yang mendasar. Dari kata Fasilitation atau fasilitasi dapat di artikan mempermudah atau membuat mudah. Fasilitasi ditujukan pada reaksi atau respon neuromuscular dengan jalan  ...
  • Metode Perawatan Rambut Terbaru Jepang
    Trend terbaru dan terbesar yang keluar meluruskan rambut Jepang, dan itu adalah memberikan perawatan keratin kabur uang mereka, secara harfiah. Tentu saja kedua metode memberikan rambut lurus bahkan p...
  • Apakah Senam Jantung Bagus untuk Menurunkan Berat Badan?
    20 tahun yang lalu, jika Anda sedang mencari cara untuk menurunkan berat badan, Anda kemungkinan besar telah diarahkan untuk mendapatkan di treadmill atau mesin elips selama 30 menit minimal. Ini akan...
  • Polineuropati Diabetes
    Polineuropati merupakan komplikasi yang paling umum dari diabetes mellitus, prevalensi bervariasi antara 5 dan 80% dari penderita diabetes memeriksa, tergantung pada kriteria diagnostik yang digunakan...
  • Fraktur Cruris
    Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikena stress yang lebih besar dari yang...

laporan praktek_over houle transmisi manual

“LAPORAN PRAKTEK”
SISTEM PEMINDAHAN TENAGA OVER HOULE TRANSMISI MANUAL TANGGAL : 5 MAI 2009
SEMESTER 2
POLTEK TEDC BANDUNG WAKTU : 10.00 – 12.00 WIB

TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja over houle transmisi manual seri 3K.
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja transmisi manual seri 3K.
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran dan perakitan transmisi manual seri 3K dengan baik & sesuai prosedur.
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan pada setiap komponen-komponen jika ada yang mengalami kerusakan .
Mahasiswa dapat melakukan cara perhitungan antara gigi 1,2,3,4 dan gigi mundur.

KESELAMATAN KERJA
Sebelum mahasiswa melakukan praktek harus memperhatikan keselamatan kerja , antara lain:
Pada diri sendiri, yaitu: gunakanlah baju praktek,sepatu, dll.
Pada bahan nya, yaitu: setelah melakukan pembongkaran komponen-komponen diletakan pada tempat yang bersih agar tidak terkena kotoran seperti pasir,debu, dll serta jangan sampai komponen-komponen yang telah dibongkar tercecer atau pun hilang.
Sedangkan pada alat nya, yaitu: gunakan alat-alat tersebut sesuai dengan prosedur yang telah ada, jangan sampai menggunakan alat sembarangan.



C.ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan
Kunci sok ( 10,12,14,17,19 ).
Tang ( tang cepit, tang biasa ).
Kunci kombinasi ( 10,12,14,17 ).
Palu.
Bahan yang digunakan
- satu buah transmisi manual seri 3k.
- grease.
- kain majun
D.PEMBONGKARAN
Sebelum melakukan pembongkaran pada transmisi manual seri 3K yang harus kita lakukan adalah :
Persiapkan lah alat-alat yang akan kita gunakan yang tertera pada alat dan bahan.
Setelah itu…………
Lepaskan perumahan transmisi terlebih dahulu dengan menggunakan kunci shok 17.

Lepaskanlah perumahan belakang yang terdapat pada transmisi.


Lepaskan perumahan tuas pemindah gigi dengan menggunakan kunci kombinasi 12.


Lepaskan fron cas dengan menggunakan kunci 10.


Lepaskan snap ring,clutch,key spiring dengan menggunakan tang & palu.


Lepaskan output shaft,input shaft beserta gigi 1,2,3,dan 4.


Lepaskanlah idle gear ,counter gear ,gigi penghubung serta gigi mundur dengan menggunakan palu serta pendorong.

Lepaskan gigi 1,2,3,4 pada input & output shaft serta gigi mundur dan penghubung gear.




Setelah semua komponen-komponen transmisi telah dibongkar hasil nya seperti pada gambar berikut ini :





E. PEMERISAAN
Hasil pemeriksaan pada setiap komponen-komponen transmisi manual seri 3K adalah :
input shaft (baik)
output shaft (baik)
speed gear (baik)
counter gear (baik)
sincrons mesh (baik)
hup sleep (baik)
clutch sleep (baik)
key (baik)
shaft idel gear (baik)
idle gear (baik)
tuas pemindah (baik, tapi ada sedikit kerusakan kecil )
garpu pemindah (baik, tapi ada sedikit kerusakan kecil )
sedangkan,
dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan pada transmisi manual pada baut-baut pengikatnya ada yang kurang sehinga tidak sepenunya mengikat antara satu komponen dengan komponen yang lain.
Pada output shaft nya pelor-pelor yang berada didalamnya jatuh berserakan diperumahan gear.
Pada komponen-komponen yang lain tidak megalami karusakan hanya beberapa saja yang rusak.
F.PERHITUNGAN
Keterangan jumlah gigi :
Gigi 1 = 33 ( gigi percepatan = 14 )
Gigi 2 = 29 ( gigi percepatan = 20 )
Gigi 3 = 22 ( gigi percepatan = 27 )
Gigi 4 = 16 ( gigi percepatan = 33 )
Gigi mundur = 23 (gigi percepatan = 14 )
Teman gigi mundur = 33

Gigi 1 = 16/33 x 33/14 = 528/462 1,14 : 1 Memutar = 1,14
Diputar = 1
Gigi 2 = 16/33 x 29/20 = 464/660 0,70 : 1 Memutar = 0,70
Diputar = 1
Gigi 3 = 16/33 x 22/27 = 352/891 0,39 : 1 Memutar = 0,39
Diputar = 1
Gigi 4 = 1 : 1 Memutar = 1
Diputar = 1
Gigi mundur =
16/33 x 23/14 (1,64) = 16/33 x (1,64)/(33 ) = (26,24)/1089 0,024 :1 Memutar = 0,024
Diputar = 1

G.PERAKITAN
setelah melakukan pembongkaran dan pemeriksaan pada transmisi manual seri 3K maka selanjut nya lakukanlah perakitan dengan cara , yaitu :
Pasangkanlah gigi 1,2,3,4 pada input & output shaft serta gigi mundur dan penghubung gear.



pasangkanlah idle gear ,counter gear ,gigi penghubung serta gigi mundur dengan menggunakan palu serta pendorong.
pasangkan output shaft,input shaft beserta gigi 1,2,3,dan 4.


pasangkan snap ring,clutch,key spiring dengan menggunakan tang & palu.

pasangkan fron cas dengan menggunakan kunci 10.

pasangkan perumahan tuas pemindah gigi dengan menggunakan kunci kombinasi 12.

pasangkanlah perumahan belakang yang terdapat pada transmisi.
pasangkan perumahan transmisi terlebih dahulu dengan menggunakan kunci shok 17.

Setelah semua komponen-komponen transmisi telah dipasang kembali hasil nya seperti pada gambar berikut ini :


H.CARA KERJA
Cara kerja masing-masing setiap gigi :
1.Netral
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear
2.Roda gigi ke 1
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi ke 1 → clutch hub slevee dan hub no 1 → output shaft
3.Roda gigi ke 2
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi ke 2 → clutch hub slevee dan hub no 1 → output shaft
4.Roda gigi ke 3
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi ke 3 → clutch hub slevee dan hub no 2 → output shaft
5.Roda gigi ke 4
Input shaft → roda gigi ke 4 → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → output shaft
6.Roda gigi mundur
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi idle mundur → roda gigi mundur → output shaft
Gambar cara kerja perpindahan gigi 1,2,3,4 & mundur , yaitu :
Nama komponen-komponen nya :
Poros input
Poros output
Unit sinkromesh
Bantalan rol
Bantalan naf
Roda gigi pinion
Para pemilik mobil – mobil keluaran awal kebanyakan dibekali dengan trasmisi manual. Dimana untuk melakukan perpindahan dari satu tingkat kecepatan ke tingkat pecepatan yang lain digerakkan secara manual oleh sang sopir. Jadi disini dibutuhkan feeling dan ketepatan dari sang sopir kapan harus pindah gigi.
Tidak seperti mobil dengan transmisi namual, mobil dengan transmisi otomatis perpindahan dari satu percepatan ke percepatan yang lain sudah berlangsung secara otomatis berdasarkan putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi tekanan hidrolis yang ada di mesin yang selanjutnya akan mendorong transmisi untuk berpindah dari percepatan yang rendah ke percepatan tinggi, begitupun sebaliknya.
Perlu di cek kondisi oli transmisi manual, meskipun jarang terjadi oli transmisi manual habis tapi apa salahnya melakukan pengecekan secara rutin. Karena jika sampai oli transmisi manual tersebut habis maka akibatnya akan terjadi keausan pada roda gigi transmisi yang selanjutnya akan menyebabkan transmisi tidak bekerja maksimal. Dan jika masalah ini kita biarkan berlarut – larut akibatnya akan fatal bagi mobil atau bahkan bagi kita selaku pengemudinya.
Memang saat kita melakukan servis rutin di bengkel mobil jarang komponen yang satu ini di periksa, biasanya servis rutin yang kita lakukan hanya memeriksa dan membersihkan komponen mesin. Kita bisa meminta mekanik bengkel mobil tersebut untuk memeriksa kondisi transmisi kita apakah masih bagus ataukah sudah mengalami keausan.
Selain melakukan pengecekan oli transmisi manual apa lagi yang harus kita lakukan? Sebenarnya transmisi tidak seperti kampas rem ataupun kampas kopling yang termasuk komponen fast moving. Tapi keausan bisa saja terjadi jika pemakaian kita salah. Kerusakan pada transmisi manual bisa kita deteksi dari perpindahan gigi yang susah ataupun juga keluar suara – suara berdecit dari dalam transmisi mobil kita.
Jika kondisi transmisi mobil kita sudah seperti itu coba carilah bengkel mobil dengan mekanik yang sudah berpengalaman. Memilih mekanik yang kompeten dan berpengalaman tujuannya agar penanganan transmisi mobil kita sesuai dengan kerusakannya. Karena mendeteksi kerusakan pada transmisi terhitung susah bagi menanik – mekanik yang belum mempunyai pengalaman dalam menangani transmisi.
Cara Kerja kopling

sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.

Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.

Susunanya di dalam mobil adalah :
http://tangomotor.110mb.com/gambar/Dekrup.jpg
http://tangomotor.110mb.com/gambar/clutchdiagram.jpg
Cara Kerja :

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.

Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.

Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling

Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
http://tangomotor.110mb.com/gambar/clutch__2_.gif
Ketika kaki menginjak pedal kopling :

Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.
http://tangomotor.110mb.com/gambar/clutch__6_.gif
Masalah Kopling

Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :

* Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
* Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.
* Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
* Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
* Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
1. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
2. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda.
4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.

Jika anda mendapati masalah diluar dari gejala yang saya sebutkan mohon bertanya dan berbagi lewat email : disini, agar kami dapat mengembangkan wawasan kami lagi dan dapat menambah artikel ini sehingga berguna bagi yang lain.

Kalo ada yang salah mohon di koreksi ya...
Thanks
Regards
Bapuks


www.tangomotor.110mb.com (www.tangomotor.110mb.com)

Selasa, 25 Oktober 2011

 
 
Sekilas tentang Wall Street Institute
 
 

Aktifitas Sosial Klub

 
Aktivitas menarik yang dilakukan setiap hari, didalam maupun luar pusat belajar, menjadikan Social Club suatu kegiatan yang menyenangkan untuk mempraktekkan Bahasa Inggris.
 
 

Akses Tak Terbatas

 
Siswa dapat datang ke pusat belajar kapan saja tampa batas waktu. Speaking Center terbuka bagi mereka untuk belajar, dan tersedia bagi mereka untuk santai dan ngobrol.
 
 

Jumlah Siswa Setiap Kelas Dibatasi

 
Seluruh siswa Wall Street Institute menikmati kelas yang hanya berjumlah 4 siswa per Encounter Class, 8 siswa untuk Complimentary Class.
 
 
 

Guru dan Pembimbing

 
Native English Teacher dan Personal Tutor kami akan mengikuti perkembangan Anda setiap saat dengan memberikan arahan dan dorongan.
 
 

Jam Belajar Fleksible

 
Wall Street Institute memberikan kemudahan bagi Anda untuk belajar kapan saja Anda inginkan. Pusat belajar buka setiap hari, para siswa cukup memesan Encounter Class / Complimentary Class kapan saja mereka inginkan.
 
 

The Village

 
The Village merupakan komunitas siswa Wall Street Institute online di seluruh dunia. Dengan cepat siswa dapat melancarkan Bahasa Inggris dimanapun.

Melukis Pelang

Aq ingin kaU ciNtai
aQ iNgin diCiNtai,,,,,,
aQ iNgiN diSaYanGi,,,
deNgan TulUs,,& pEnUh kaSiH saYanG,,,,
SeaNdaiNya BisA,kaN Q taRik PelaNgi,laLu q lUkiS waJaH & seNyuM mU,laLu Kan Q kEmbalikaN keMbali kE laNgiT, aGar sEmua oRaNg taU
BEtaPA aQ meNgaguMimU,
BeTaPa aQ meNcintaiMu,
BetaPa aQ meNyayaNgiMu,
SatU hal yaNg pErlU kaMu TAhu BAhW@
ada 1 oRAng yaNg seDang mEnciNtaiMu
aDa 1 oRang yanG sEdaNg mEnyaYanGimU
iTu aDalaH “AQ”

Sesungguhnya aku tak mengharap
Lebih dari ini semua
Namun kau beri utuhnya cinta
Kini ku tahu kaulah cinta sejatiku

Ku harap semua yang telah ada
Takkan pernah usai
Yang kuinginkan semua takkan berakhir,,

lupakan masalah itu,,jelaskan kembali dengan baik,,q akan mencoba
memahamimu,,jangan hanya jadi pecundang,, :)

Rabu, 13 Juli 2011

Dalam rangka menyambut hari "Jumat Agung", untuk kita semua mengingat lagi kasihNya yang luarrrr biasaaaa




BEDAH MEDIS
KEMATIAN TUHAN YESUS KRISTUS

Secara medis, penyebab kematian Tuhan Yesus bukan hanya dimulai saat Ia disiksa oleh tentara Romawi. Sebelum itu, Setelah peristiwa Perjamuan Terakhir, Tuhan Yesus berdoa di Taman Getsemani. Ketika Tuhan Yesus berdoa, Injil Lukas merekam bahwa peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44b). Bisa jadi, hal ini memang hanya Lukas yang menyadarinya karena Lukas adalah seorang Tabib sehingga ia bisa memperhatikan keadaan fisik Tuhan Yesus.
Yang sesungguhnya dilihat Lukas pada malam itu sebenarnya bukanlah hal yang aneh, melainkan memang itu bisa terjadi dan dapat diterangkan secara medis. Peristiwa ini adalah sebuah kejadian langka yang dapat terjadi pada diri seseorang saat ia mengalami emosi yang sangat berat. Injil Markus mencatat Yesus mengatakan : “Mau mati rasanya”. Kesedihan yang dialami-Nya begitu luar biasa sehingga Ia nyaris tidak bisa menanggungnya. Emosi yang sedemikian berat itu menyebabkan pecahnya pembuluh darah di kulit. Kemudian darah keluar melalui kelenjar keringat bersama dengan keringat. Keadaan ini disebut “HEMATIDROSIS” atau “HEMAHIDROSIS”. Yang bila keluar banyak sekali dapat menyebabkan “HIPOVOLEMI”. Dari sinilah sebenarnya proses kematian Tuhan Yesus dimulai.
Dari Taman Getsemani, Tuhan Yesus ditangkap. Dalam kesendirian-Nya karena murid-murid-Nya kocar kacir, Ia menghadap Hanas dan kemudian Kayafas. Emosinya terasa semakin berat karena Ia menderita sendiri, ditinggalkan oleh orang-orang yang amat dikasihi-Nya. Ditambah lagi Ia mulai mendapat pukulan fisik. Di Pengadilan agama, wajah-Nya ditampar (Yohanes 18:23) dan dipukuli (Lukas 22:63) mulai pukul 01.00 sampai dini hari.
Sebelum Ia dihukum mati, Ia dibawa ke Pengadilan Romawi. Keadaan fisik Tuhan Yesus saat itu sudah semakin lemah karena Ia tidak tidur semalaman, tidak makan atau minum, juga dipaksa berjalan dari satu tempat ke tempat lain yang jaraknya cukup jauh – ditambah lagi dengan pukulan-pukulan serta ejekan-ejekan, plus kesendirian-Nya. Di depan Pengadilan Romawi, Tuhan Yesus mulai mendapat aniaya yang luar biasa lewat hukuman cambuk. Pada masa itu dikenal 2 macam cambuk dera. Yang satu berupa sebatang tongkat atau ranting-ranting, jenis ini digunakan untuk menghukum warga negara Romawi. Yang kedua berupa cambuk bergagang kayu dengan satu sampai tiga helai kulit atau tali. Ujungnya ada yang diberi bulatan keras atau paku kecil. Jenis inilah yang dipakai untuk menghukum mereka yang bukan warga negara Romawi. Jenis kedua inilah yang digunakan untuk mencambuk Tuhan Yesus.
Menurut Undang-Undang Romawi, yang memberi perintah pengesahan adalah Pontius Pilatus. Itu artinya Tuhan Yesus tidak dicambuk 39 kali seperti yang diperkirakan oleh orang selama ini. Menurut buku “MANUSIA KAIN KAFAN”, penyesahan ini sebanyak 21 kali dari kanan dan 21 kali dari sebelah kiri. Dengan demikian, jumlah luka yang terdapat pada tubuh Tuhan Yesus sampai di kaki-Nya adalah 726 buah dengan kulit, daging dan otot yang pasti ikut tercabik.
Namun demikian, para algojo yang mendera itu amat mahir sehingga mereka tidak memukul daerah-daerah mematikan, seperti wilayah jantung, misalnya. Luka-luka ini menimbulkan rasa nyeri dan pendarahan yang amat banyak. Kondisi ini dapat membawa Tuhan Yesus pada keadaan PRE SHOCK.
Dari sini, Tuhan Yesus membawa bagian horizontal dari salib (Patibulum) yang beratnya kurang lebih 50 kg ke Bukit Golgotha yang terletal di luar kota. Dalam perjalanan, Yesus memikul petibulum pada pundak-Nya dengan kedua lengannya terantang serta diikat pada ujung kanan kiri Petibulum. Bila jumlah terhukum lebih dari satu, mereka akan dihubungkan satu sama lain dengan mengikat seutas tali. Ujung kiri dari petibulum masih diikat ke pergelangan kaki kirinya. Hal ini untuk mencegah para tawanan tidak memukul tentara dengan Patibulum dan melarikan diri.
Dalam buku “MANUSIA KAIN KAFAN” disebut bahwa Yesus adalah terhukum yang diletakkan paling belakang. Padahal kondisi tubuh-Nya paling lemah dibandingkan 2 orang terhukum lainnya. Dengan kondisi paling lemah tentu Ia berjalan paling lambat. Akibatnya kedua penjahat yang berjalan di depannya sering menghentakkan petibulum untuk memaksa Tuhan Yesus mempercepat jalan-Nya. Hentakkan ini menyebabkan patibulum Tuhan Yesus yang sebelah kanan tersentak ke depan sedangkan yang sebelah kiri akan terlempar ke belakang dan ini membuat kaki kiri-Nya tertahan, bahkan tertarik kie belakang pula. Keadaan ini membuat Tuhan Yesus jatuh tertunduk pada lutut-Nya atau terjerembab dengan wajah yang terbentur batu. Hal ini terjadi berkali-kali. Daripada Yesus mati, para pengawal itu segera memanggil Simon dari Kirene.
Sampai di Golgotha, Tuhan Yesus di salib. Paku yang digunakan ukuran kepalanya 1x1 cm dan panjangnya 13-18 cm. Paku ini ditempatkan pada bagian tangan yang diperkirakan dapat menahan tubuh terhukum supaya tidak sampai melorot ke bawah, tepatnya di pergelangan tangan. Setelah kedua lengan direntangkan dan dipaku, patibulum bersama terhukum diangkat oleh para pengawal untuk memasukkan lubang patibulum ke bagian vertical.
Berikut yang dipaku adalah kakinya, di mana sudah disediakan tempat berpijak. Tempat ini ada agar terhukum lebih lama menderita sebelum mati. Perdarahan dipergelangan tangan ini memang tidak banyak, tapi pasti menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat. Mengapa? Ada beberapa syaraf yang terkena. Demikian pula dengan kaki-Nya. Rasa nyeri akan terus menerus dirasakan bila ia bergerak selam tergantung di salib.
Selain itu gesekan punggung yang penuh luka dengan kayu salib yang kasar akan menambah nyeri dari bekas luka perderaan. Otomatis darah yang tadinya sudah mongering akan kembali mengalir. Akibat rasa nyeri ini, Yesus mengalami kesulitan saat mengambil nafas. Akibat perdarahan yang dialaminya ini, Yesus akan masuk dalam kondisi GAGAL JANTUNG, keadaan inilah yang menyebabkan kematian-Nya di kayu salib.
Keadaan lain yang mempercepat kematian diri-Nya adalah kondisi tubuh-Nya yang sudah sangat lemah saat Ia digantung di kayu salib. Hal ini ditambah lagi dengan PENIKAMAN DI SELA TULANG IGA. Tikaman ini menembus PARU-PARU KANAN menuju BILIK KANAN  dan SERAMBI KANAN JANTUNG.
                                              
 
I Petrus 1:18-19
“Sebab kamu tahu, bahwa kanu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. ”

Jumat, 10 Juni 2011

cibta sejati gue

Selasa, 12 April 2011

Bapa Kami-Bahasa Karo

Bapa kami si ni surga.
GelarNdu i Pebadia min.
Reh lah min kinirajanNdu.
Seh lah min bagi peratenNdu
I doni enda bagi ni surga.
Bereken kami nakan cukup bas wari si sendah enda.
AlemiNdu salah kami bagi ni alemi kami salah kalak si lit man kami.
Ula min babaiNdu kami kubas percuban.
Tapi olangi lah kami idur si ilat nari.
[Sebab Kam kap si mada kerajaan ras kuasa ras kemulian si ndekah ndekah na.
Amin.]

Datuk Muda Barus - Siberitaken Berita Si Meriah

Kursus Klasis Riau-Sumbar di Kandis Hari Ini

Selamat mengikuti Kursus Untuk Serayaan Tuhan pada hari ini:
Sabtu, 05 Maret 2011 di Kandis.

kita tunggu saja, apa hasilnya.!

Bujur, selamat melayani..!!

Sidang Ngawan 2011

Mascottaria
Shaloom,

Sidang Ngawan (Musyawarah Sidi Jemaat), ibenaken wari Minggu enda i Gerejanta.., mari kita kerina muat bagin ras si kembangken Gerejanta guna kemuliaan gelar Tuhanta Yesus Kristus.

Bujur, Semangat ibas ersaksi..!!

Sakit pe Lit nge Hikmahna, Sengsara membawa Nikmat...

Mascottaria
Shaloom,

Engkai maka bage judulna berita sekali enda..?
Saudara terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sering kali kita lupa kalau proses hidup kita adalah bagian dari rencana Tuhan, salah satu contohnya adalah Diakonia yang sudah kita kerjakan, khususnya juga Diakonia tadi malam ke rumah keluarga Naras (Serayaan Tuhan).

Sakit yang dialami Serayaan Tuhan ini yakni Batuk, sudah dibawa berobat ke Rumah Sakit, tapi kesembuhan diperoleh setelah berobat di rumah dengan campuran resep tradisional: Kuning Gersing + Telor + Tengguli, lho koq..?

Itu semua rencana Tuhan me bage..? yakin dan percaya kita, kalau Tuhan sangat dan teramat dekat dengan kita, dan Dia ada di dalam diri kita yang percaya kepada KUASA-Nya. Amin.

Semoga kita semakin bersemangat "Pegara Api kinitekenta" pada tahun Peningkatan Theologia, Spiritualitas dan Peningkatan Mutu Ibadah ini, Tuhan Yesus kiranya memberkati.

Bujur, Tetap Semangat ibas Melayani..!

Pt.Mascottaria Purba

Kunjungan Serayaan ke Rumah Jemaat yang Lama Sakit (10 Tahun)

Mascottaria
Shaloom,

"Semua kita tidak ada yang menginginkan sakit atau hal-hal yang tidak menyenangkan.." itulah petikan pelayanan Firman yang disampaikan PKPW Rg.Perawang, Pdt.Sri Pinta Br Ginting.

Acara ini dilakukan pada malam kamis atau selesai Sermon Serayaan di Gedung Gereja. Acara berlangsung dengan hikmat dan penuh pengharapan agar Tuhan senantiasa memberikan kekuatan kepada Keluarga yang mengalami sakit yang sudah cukup lama ini, dan dengan harapan, doa dan usaha yang kita lakukan, kita yakin, seperti Tuhan Yesus mampu memberikan kesembuhan di dalam perjalanan Pelayanan-Nya, demikian juga dapat terjadi di tengah keluarga ini, "la lit si metahat ibas Dibata".

Mari kita berdoa bersama untuk kesembuhan orang tua kita yang sakit ini
agar diberikan kekuatan dan semua keluarga dapat memberikan dukungan.
Amin.

Bujur dan selamat melayani...!

Pekan Penatalayanan GBKP Tahun 2011

Tahun 2011 GBKP Thema Pelayanan : Peningkatan Teologia, Spiritualitas ras Mutu Ibadah.

Thema umum Pekan Penatalayanen 2011: Pentar Ras Erkemalangen Man Tuhan (Miha 6:9).



Waktu : 16-22 Januari 2011

Hari: 1
Thema: Nggeluh bagi kula ni Kristus
Ogen: Kol 1:15-23
Khotbah: Ef 5:1-10

Hari: 2
Thema: Spiritualitas Abraham
Ogen: Heb 11:17-19
Khotbah: Kej 12:1-9 (koreksi dari: Kej 12:12-19)

Hari: 3
Thema: Spiritualitas Paulus
Ogen: I Tes 2:4-9
Khotbah: II Kor 12:7-10

Hari: 4
Thema: Menata Potensi Perpulungen guna Muat Bagin Ibas Erbage Dampar Kegeluhen.
Ogen: 1 Kor 12:12-31
Khotbah: 1 Kron 26:20-28

Hari: 5
Thema: Niksiki Konsep Budaya Karo Ibas Mbangun Ibadah i GBKP.
Ogen: Gal 3:23-25
Khotbah: Perb 17:22-28

Hari: 6
Thema: Menuju Ibadah Kontekstual ibas GBKP
Ogen: Esra 3:1-6
Khotbah: Perb 12:6-17

Hari: 7
Thema: Kegeluhen Kalak si Erteologia Erspiritualitas ras Peningkaten Mutu Ibadah.
Ogen: Kuan 16:1-6
Khotbah: II Kor 2:14-17

Bujur, selamat melayani.

Pt.Mascottaria Purba
Runggun GBKP Perawang, Klasis Riau-Sumbar

Gereja Batak Karo Protestan


Daftar isi

[sembunyikan]

Latar Belakang

Pada 18 April 1890, NZG mengutus Pdt. H.C. Kruyt dari Tomohon, Minahasa ke Tanah Karo, dan tempat pos yang pertama di Buluh Awar.[2] Tahun berikutnya dia menjemput empat orang Guru Injil yaitu B. Wenas, J. Pinontoan, R. Tampenawas dan H. Pesik, sebagai pembantunya.[1]
Pada tahun 1892, Pdt. H.C. Kruyt pulang ke negerinya tanpa berhasil membaptis seorang pun dari suku Karo.[1] Ia kemudian digantikan Pdt. J.K. Wijngaarden, yang sebelumnya telah bekerja di Pulau Sawu dekat Pulau Timor.[1] Pendeta inilah yang melakukan pembaptisan pertama pada suku Karo tanggal 20 Agustus 1893 sebanyak 6 orang: Sampe, Ngurupi, Pengarapen, Nuah, Tala dan Tabar.[1] Pendeta Wijngarden meninggal tanggal 21 September 1894 karena serangan disentri.[1]
Wijgaarden digantikan oleh Pdt. Joustra.[1] Dialah yang menerjemahkan 104 ceritera-ceritera Alkitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Karo (104 turi-turian) dan dia juga tinggal di Buluh Awar.[1]
Kemudian datang pula Pdt. Henri Guillaume (utusan RMG dari Jerman) dari Saribudolok yang sebelumnya tinggal di Tapanuli.[3] Pada saat itu, Saribudolok termasuk dalam daerah pelayanan pra-HKBP.[3] Bersama dengan Pdt. Henri Guillaume, datang pula seorang guru injil, bernama Martin Siregar.[3]
Sampai tahun 1900, orang Karo yang sudah dibaptis hanya 25 orang.[1] Pertumbuhan dalam kurun waktu 10 tahun pertama sangat sulit.[1] Kegigihan suku Karo dalam mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya membuat mereka merasa aman dalam sikap hidup lama di tengah-tengah tahap kebudayaan yang bersifat magis, mistis, dan animistis serta pengaruh Islam yang militan, yang mulai muncul di Sumatera.[2]
Tahun 1903 datang pula Pdt. E.J. van den Berg, yang kemudian membuka pos baru (Pos Keempat) dan menetap di Kabanjahe.[1] Keduanya merupakan teman sekerja yang baik. Mereka membuka Rumah Sakit Zending di Sibolangit dan di KabanJahe.[1] Kemudian dengan kerjasama dengan pihak pemerintah, Pdt. E.J.Van den Berg membuka Rumah Sakit Kusta di Lau Simomo. J.H. Neumann aktif membuka pekan-pekan (sejenis pasar di desa-desa) di daerah Deli Hulu.[1]

GBKP Berdiri Sendiri

Tahun 1906 datang Pdt. G. Smith dan membuka Kweekschool (Sekolah Guru) di Berastagi. Sekolah ini kemudian dipindahkan dipindahkan ke Raya, tapi tahun 1920 sekolah tersebut ditutup dan guru-guru sekolah yang telah terdidik ditempatkan di desa-desa menjadi guru untuk mengabarkan Injil.[1] Prof. Dr. H. Kraemer meninjau ke tempat-tempat zending Karo pada tahun 1939 dan ia menekankan agar dalam waktu sesingkat-singkatnya Jemaat Karo dipersiapkan berdiri sendiri dengan pengiriman tenaga pribumi ke sekolah pendeta dan mengangkat majelis Jemaat yang sudah mampu dan karena hal itu, pada tahun 1940, dua Guru Injil P. Sitepu dan Th. Sibero dikirim ke sekolah pendeta di seminari HKBP, Sipoholon.[1]
Pada periode ini, berkembang pula pergerakan muda-mudi di tengah-tengah Gereja dengan nama ''Christelijke Meisjes Club Maju'' (CMCM) untuk kaum perempuan dan ''Bond Kristen Dilaki Karo'' (BKDK) untuk kaum laki-laki di kalangan pemuda Kristen Karo.[1] Kedua pergerakan ini dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya perkumpulan pemuda GBKP, yang disebut PERMATA.[1] Pengesahan dan peresmian PERMATA dilaksanakan oleh Moderamen GBKP pada tanggal 12 September 1948, yang diperingati sebagai hari jadi PERMATA GBKP (Rapat Permata yang pertama tanggal 25 Mei 1947 ; kedua tanggal 18 Juli 1948 ).[1]
Guru Injil yang disekolahkan ke Seminari Sipoholon (Tarutung) menyelesaikan studinya pada pertengahan sidang Sinode Pertama, yang menetapkan nama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Sibolangit tanggal 23 Juli 1941.[1] Pada saat yang sama, ada penahbisan dua orang pendeta pertama dari suku Karo, yaitu Pdt. Palem Sitepu dan Pdt. Thomas Sibero.[1] Pada sinode pertama ini juga, Tata Gereja GBKP yang pertama dan ketua Moderamen GBKP ialah Pdt. J. van Muylwijk ditetapkan.[1] Sekretaris Moderamen adalah Guru Lucius Tambun (periode 1941-1943 ). Pdt. P. Sitepu ditempatkan di Tiga Nderket, sebagai wakil ketua Klasis untuk daerah Karo Gugung (Dataran Tinggi) serta Pdt. Th. Sibero di Peria-ria, sebagai Wakil Ketua Klasis daerah Karo Jahe.[1]

Statistik Jemaat

Menurut Statistik tahun 2000, GBKP mempunyai 20 Klasis dengan 745 jemaat dan sekitar 275.000 anggota.[1] Anggota gerejanya tersebar di seluruh Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, yang memiliki wilayah PI di Sanggau sekitarnya dan Ngabang sekitarnya serta satu calon gereja di Simpang Tanjung (di tepi jalan antarnegara Indonesia - Malaysia).[1] Gereja ini dilayani oleh 160 orang pendeta penuh waktu, 32 vikaris, 3 Guru Agama, dan 50 Guru Injil.[1]

Kepengurusan Pusat GBKP

Kepengurusan Pusat GBKP disebut Moderamen, atau yang lebih familiar sebagai Sinode, GBKP berjumlah 11 (sebelas) orang dengan susunan sebagai berikut: Ketua Umum, Ketua Bidang Marturia, Ketua Bidang Koinonia, Ketua Bidang Diakonia, Ketua Bidang Personalia/Sumber Daya Manusia, Ketua Bidang Dana dan Usaha, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan anggota-anggota.[1]
Moderamen GBKP dalam menjalankan tugasnya, terdapat sejumlah Biro.[1] Selain itu, ada pula sejumlah yayasan yang dikelola oleh GBKP, antara lain: Yayasan Pendidikan Kristen, Yayasan Taman Kanak-kanak GBKP, Badan Pengembangan Ibadah dan Musik Gereja, Retreat Center, Yayasan Gelora Kasih Suka Makmur, Yayasan Panti Asuhan Kristen GBKP Alpha Omega, Yapos GBKP, Yayasan Ate Keleng, Yayasan Wisata Rohani GBKP, dan Asrama Pemuda GBKP Maranatha.[1]
Kantor Moderamen GBKP terletak di Jl. Kapten Pala Bangun No. 66, Kabanjahe, Sumatera Utara.[4]

Gereja Mitra

GBKP adalah gereja anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Dewan Gereja-gereja Asia, Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia, dan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC).[1] Selain itu GBKP bermitra dengan Nederlanse Hervormde Kerk di Belanda , Evangelical Lutheran Church in America (ELCA), dan United Evanglism Misson (UEM

Fakta sekitar Kematian Tuhan Yesus


oleh GPdI KHARISMA pada 30 Maret 2010 jam 4:58
“Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” (Yohanes 19:33).

Mari kita lihat beberapa fakta tentang kematian Tuhan Yesus.

Pertama, kematian Kristus di kayu salib itu nyata. Banyak orang yang frustasi dengan menggugat keilahian Yesus lalu mereka mulai mempersoalkan kematian Yesus. Mereka mengatakan bahwa Yesus itu sebenarnya tidak mati, melainkan pingsan. Setelah “siuman” Yesus melarikan diri ke India dan menjadi pertapa di sana. Ada lagi yang mengatakan bahwa sebelum disalibkan Yesus disembunyikan murid-murid-Nya dan digantikan orang lain yang mirip dengan-Nya. Jadi yang disalibkan itu sebenarnya bukan Yesus. Sebenarnya orang-orang ini hanyalah mengarang cerita untuk menjatuhkan argumentasi para penulis Injil. Tetapi mereka lupa bahwa penulis Injil itu berdasarkan saksi mata dan bahkan mereka sendiri ada yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Para saksi inilah yang patut dipercayai daripada para pembual.

Kedua, kematian Yesus bukanlah kecelakaan, tetapi penggenapan rencana Allah. Kematian Yesus di kayu salib bukanlah permainan sandiwara untuk membuat ceritanya lebih dramatis. Ini bukanlah cerita sensasi semata untuk mencari popularitas, tetapi semua adegan di Golgota adalah murni merupakan penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia. Selama beribu-ribu tahun sejak manusia pertama jatuh di dalam dosa, Allah telah merencanakan keselamatan ini. Bahkan sejak semula Allah berkata bahwa keturunan manusia ini akan meremukkan kepala si ular (Kej. 3:15). Yesus itulah yang dimaksud dengan keturunan ini. Dan Yesus telah menggenapi melalui kebangkitan-Nya dari maut!

Ketiga, kematian Yesus membuka pintu anugerah lebar-lebar. Terbelahnya tirai yang memisahkan antara ruang suci dengan ruang maha suci bukanlah sebuah simbol atau kejadian yang kebetulan, tetapi memang benar bahwa tirai itu sobek! Allah sudah “tidak nyaman” lagi tinggal sendirian dalam ruang maha suci itu, artinya, Dia mau berdiam dalam gereja-Nya - umat yang telah dikuduskan dengan darah Yesus. Dan kita seharusnya menyadari akan kebenaran ini supaya kita mempunyai kebebasan penuh untuk bersekutu dengan Allah.


Kematian Yesus adalah berkat bagi orang benar. Proses ini harus dilalui terlebih dahulu sebelum Ia dibangkitkan dan mengalahkan maut. Kiranya iman kita semakin diteguhkan dengan renungan hari ini. Yesus mati supaya manusia hidup.
Bagikan

Paus Bebaskan Stigma Yahudi Atas Kematian Tuhan Yesu

s

THURSDAY, 03 MARCH 2011

Total View : 990 times

Buku terbaru Paus Benediktus berjudul “Jesus of Nazareth” yang salah satunya membahas tentang kesalahpahaman hubungan beragama antara Kristen dan Yahudi selama berabad-abad, memberi tinjauan tafsir sekaligus membebaskan stigma umat Yahudi yang dipersalahkan sebagai penyebab kematian Tuhan Yesus Kristus.
Dirilis Haaretz.com dari AP, melalui kajian teologi Paus yang komplek, dalam buku yang segera dirilis Vatikan pada pekan depan itu, Gereja Katolik Roma secara resmi menolak gagasan Yahudi bersalah atas kematian Kristus seperti tercantum dalam dokumen utama Konsili Vatikan II pada tahun 1965. Paus menulis bahwa kematian Yesus itu bukan berkaitan dengan hukuman, tetapi keselamatan. Darah yang ia tumpahkan "tidak menangis keluar untuk membalas dendam dan menghukum, tetapi ia membawa rekonsiliasi dan pengampunan.”
Akan tetapi Paus tetap mempunyai pertimbangan tersendiri terhadap siapa yang sesungguhnya harus bertanggungjawab. Paus pun menyimpulkan yang seharusnya bertanggung jawab atas penyaliban Yesus adalah kaum “aristokrasi Rumah Ibadah” dan pendukung pemberontak Barabas, berbeda seperti yang tertulis di Injil Yohanes dimana orang-orang Yahudilah yang menuntut pembebasan Barabas dan eksekusi terhadap Yesus.
Terang saja pernyataan yang sekaligus pembebasan resmi terhadap berbagai dera tuduhan disambut suka cita para kelompok Yahudi."Ini momen bersejarah untuk menjelaskan kepada seluruh umat pentingnya dialog antar umat beragama,"begitu penyataan tertulis aktivis Anti-Semitis Yahudi. Siapapun dapat berargumen menperdebatkan mengenai siapa yang bertanggungjawab terhadap kematian Tuhan Yesus dalam konteks sejarah. Namun dalam konteks keselamatan, Tuhan Yesus mati di kayu salib atas dasar penebusan dosa manusia, karena Tuhan begitu menyayangi umat ciptaannya. Atas dasar tersebut, kitalah yang harus merefleksikan tanggungjawab tersebut.

Salib Yesus Kristus




Dunia pernah dihebohkan oleh penemuan dari seorang ahli genetika yang bernama Dr. Ian Wilmut dan koleganya dari Roslin Institute (lihat. Kompas, 28 Februari 1997) yakni apa yang disebut "Domba Clone dari sel Kambing". Dari hasil pencobaan yang dilakukan terhadap domba ternyata positip, Juli 1996 telah lahir seekor domba hasil proses laboratorium yang diberi nama Dolly. Domba yang satu bisa digandakan menjadi seratus atau seribu ekor yang persis sama.
Para ahli mengungkapkan; jikalau "Clone´ ini berhasil, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan "Meng-cloning" manusia. Itu berarti Jikalau kita sudah tua, lalu kita bisa meminta kepada ahli untuk meng-cloning seseorang yang percis kita sebagai pengganti. Atau jikalau seorang bapak mendengar isterinya sakit keras (kanker) dan dokter memvonis tentang kematiannya, maka ia akan meminta para ahli untuk meng-cloning seorang wanita untuk dipersiapkan sejak dini sebagai pengganti yang persis isterinya.
Tentang masalah "Meng-cloning manusia" ini terdapat berbagai perdebatan, baik ditinjau dari segi etika, moral maupun teologi. Bagaimana kalau penemuan ini sudah ada pada zaman Tuhan Yesus. Itu berarti Tuhan Yesus bisa mencarikan pengganti-Nya untuk disalibkan? tetapi apakah itu mempunyai makna bagi kehidupan kita. Namun saya percaya tanpa penemuan cloning ini Yesus pun bisa melakukan itu, tetapi Ia tidak mau. Kalau Yesus mencari pengganti, apa arti salib Kristus itu bagi kita? Tidak, Yesus tidak mencari pengganti, salib Yesus menjadi berati karena Yesus sendiri dengan sukarela naik ke atas dan mati bagi kita semua. Jikalau ada yang menggantikan Yesus, maka salib itu menjadi tidak berarti; walaupun yang disalibkan itu manusia fotocopy atau hasil Cloning dari para ahli yang 100% persis Yesus. Alkitab dengan jelas memaparkan bahwa yang disalibkan adalah Yesus. Dia yang tidak berdosa telah dijadikan berdosa untuk membebaskan manusia-manusia yang berdosa.
Berbicara tentang penyaliban Tuhan Yesus, maka tidak ada salahnya bila kita lihat mulai dari taman Getsemani, dari sini kita akan melihat makna yang lebih dalam tentang salib Tuhan Yesus itu. Pada bagian ini saya mencatat ada tiga makna penting yang terkandung di dalam peristiwa penyaliban Tuhan Yesus.

Salib Tuhan Yesus merupakan "penderitaan" menuju perdamaian

Rasul Petrus mencatat; ketika Dia (yaitu Yesus) dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam; tetapi Ia menyerahkan-Nya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. (1 Petrus 2:23-24)
Tidak hanya itu, Ia juga diejek, ditampar, Ia diludahi, Ia ditendang, Ia dicambuk dengan cemeti yang ujungnya ada paku yang tajam, sehingga kulit tubuh-Nya tersayat-sayat. Tubuh Yesus menjadi begitu lemah, dan menurut tradisi pada zaman itu, orang yang disalibkan itu harus membawa salibnya sendiri ke atas gunung; yang biasanya di luar kota. Pada zaman itu telah dikenal ada tiga macam salib yang biasanya dipergunakan untuk menghukum para penjahat, yang pertama Salib yang berbentuk T, yang kedua salib yang berbentu X, dan yang ke tiga salib yang bentuk U. Dan bentuk salib yang dipergunakan untuk menyalibkan Tuhan Yesus adalah berbentuk salib yang seperti kita kenal hari ini.
Tubuh manusia Yesus sudah menjadi begitu lemah, Ia tidak sanggup lagi membawa kayu salib itu; sehingga seseorang yang bernama Simon dari Kirene itu membantu mengangkat salib Yesus. Sesudah berada di bukit Golgota atau bukit Tengkorak, salib itu diturunkan dan dibaringkan di atas tanah, orang yang akan disalibkan juga dibaringkan juga. Lalu kedua tangannya dipaku, juga kaki-Nya. Kemudian pelan-pelan salib itu diangkat naik dan tegak. Seluruh berat badan manusia itu sesuai dengan gaya gravitasi bumi akan tertarik turun ke bawah. Itu berarti lubang paku di tangan yang itu akan makin lebar, makin lebar, sekarang hanya tinggal tulang yang menyangkut dipaku.
Demikian juga lubang paku dikaki, berat tubuh menekan turun memaksa lubang paku di kaki Yesus makin melebar. Darah menetes ke luar, itu juga berarti tekanan darah-Nya semakin rendah. Peredaran oksigen dalam tubuh juga semakin berkurang, getaran urat nadi semakin cepat dan pernafasan terpacu lebih cepat dan dalam. Sungguh sengsara. Tanpa obat bius (Matius 27:34). Sakit sekali, dan celakanya pada saat-saat demikian orang yang disalib itu tidak akan cepat mati, justru dengan lambatnya mereka mati; itu berarti memperbanyak rasa sakit.
Namun di saat-saat demikian, Yesus masih mengucapkan kata-kata yang penuh makna. Kata-kata yang dikenal sebagai tujuh perkataan Agung Yesus yang terakhir di atas kayu salib:
  • Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
  • Hari ini juga, engkau bersama-sama dengan Aku di taman Firdaus.
  • Lihatlah ibumu, lihatlah anakmu
  • Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku.
  • Aku haus
  • Sudah genap (Tetelestai)
  • Ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku
Biasanya orang yang disalibkan itu kakinya dipatahkan terlebih dahulu, supaya mempercepat kematiannya, dan ini diperlakukan buat kedua penjahat yang ada di samping kanan kiri Yesus. Sedangkan kaki Yesus tidak perlu sampai dipatahkan, karena Yesus mati lebih dahulu dari kebiasaan waktu yang diperhitungkan. Sehingga membuat para perajurit itu tidak percaya dan untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar mati maka, lambung Yesus ditikam dengan tombak.
Inilah peristiwa singkat penyaliban Tuhan Yesus. Betapa indah kalau didramakan, tetapi akan lebih indah dirasakan. Yesus memang menderita, tetapi tidak sampai batas itu saja, Alkitab mencatat (Matius 27:51) "Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah", ini menunjukkan perdamaian. Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan Allah dengan manusia terputus, tetapai dengan kematian Yesus Kristus; Allah memperdamaikan kita semua. Tidak ada pengganti-Nya, hanya Yesus saja yang sanggup menciptakan perdamaian itu.

Salib Tuhan Yesus merupakan "kekalahan" menuju Kemenangan

Secara perhitungan dunia Yesus itu mengalami kalah telak, karena Ia harus mati. Bagi dunia orang yang mati sudah tidak berguna lagi, tetapi ingat bahwa kita tidak menyembah pada Tuhan Yesus yang mati, pada hari ke tiga Ia telah bangkit dan hidup kembali. Inilah kemenangan yang dahsyat, seharusnya tidak pernah dilupakan oleh umat manusia. Orang-orang disekitar boleh mengenyek Yesus, karena ketidaktahuan mereka. Kalimat yang diucapkan cukup pedih "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel, baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya. Ia menaruh harapan Nya pada Allah; baik;lah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepadaNya! Karena Ia telah berkata Aku adalah Anak Allah." (Matius 27:42-43).
Pernah dulu saya membayangkan bahwa Yesus akan turun seperti yang dalam film "Superman", lalu orang-orang yang mengenyek Dia dibantai habis-habisan. Namun tidak, Yesus tidak melakukan itu; walaupun untuk disalibkan saja Yesus sangat bergumul antara menuruti kehendak Allah atau menuruti kehendak-Nya sendiri.
Di taman Getsemani, merupakan saat-saat Tuhan Yesus bergumul, Ia harus membuang jauh-jauh "kedagingan-Nya". Tiga kali berturut-turut Yesus berdoa pada malam itu. Dengan peluh yang membasahi sekujur tubuh-Nya, Yesus datang pada Tuhan Allah. Dia mengatakan "Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Untuk kedua kalinya Yesus masuk lagi ke dlam taman Getsemani untuk berdoa "Ya BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendakMu!" (Matius 26:42). Doa yang ketiga kalinya, percis sama dengan yang kedua. "Ya BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya, jadilah kehendakMu!", satu doa penyerahan diri Yesus.
Benar Yesus mati di atas kayu salib, dan ini dibuktikan oleh tombak yang menusuk perut-Nya. Ia benar-benar mati. Ia bukan pinsan, Ia tidak lari , Ia tidak turun dari kayu salib. Sekali lagi Yesus mati, seperti kekalahan, tetapi bagi kita, inilah suatu kemenangan, karena Yesus berhasil taat sepenuhnya kepada Allah.
Memang di dunia ini, bagi orang yang sepenuhnya mau menjalani perintah Allah, ia seperti orang yang bodoh selalu mendapat penghinaan. Karena tawaran dunia begitu menarik, kelihatannya lebih nikmat, lebih hebat namun sayang sifatnya sementara saja.

Salib Tuhan Yesus merupakan "maut" menuju Keselamatan

Kematian merupakan maut, itulah hukuman Tuhan akibat dosa manusia. Namun kematian Tuhan Yesus bukan merupakan dosanya, namun Ia menanggung segala dosa kita. Yesus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, untuk menggantikan kita dihukum. (bnd 1 Petrus 1:18-20 "Sebab 327u tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir".
Jikalau kita melihat Yesus sampai batas kematian-Nya saja tentu itu sia-sia, tetapi Yesus yang kita sembah bangkit pada hari yang ke tiga. Duduk bertahta dikerajaan bersama-sama Allah. Inilah yang disebut dengan maut menuju keselamatan itu. Yesus mati karena dosa kita dan bukan hanya itu Ia juga mati bagi dosa kita
Memang kebangkitan Tuhan Yesus menjadi perdebatan terus sejak zaman Perjanjian Baru. Bukankah zaman rasul Paulus juga ada perdebatan tentang masalah kebangkitan ini; ada orang Farisi yang percaya kebangkitan lalu ada orang Saduki yang justru tidak percaya akan kebangkitan. Sampai hari ini kebangkitan Yesus itu diperdebatkan belum tuntas, apalagi ketika kita sebagai orang awam hendak membuktikannya dihadapan orang-orang yang belum percaya. Memang sulit.
Ada tiga alasan yang cukup masuk akal, yang membuktikan bahwa Yesus yang kita percayai itu benar-benar bangkit dari kubur. Seorang penulis yang bernama Morrison menemukan bahwa Kristus Yesus terang-terangan dibaringkan dalam kubur pada hari Jumat, tetapi pada hari Minggu pagi jenazah-Nya telah hilang. Seandainya Ia tidak bangkit dari kubur, maka ada orang yang telah mengambil jenazah itu. Dalam hal ini ada tiga kelompok orang yang pantas dicurigai yang kemungkinan besar telah mengambil jenazh Tuhan Yesus. Orang-orang tersebut adalah :
1. Orang Romawi
2. Orang Yahudi dan
3. Murid-murid Yesus sendiri,
namun logikanya dapat kita lihat bahwa:

  • Orang-orang Romawi tidak mempunyai alasan untuk mencuri jenazah itu, karena mereka ingin menjaga ketenteraman di Palestina. Maksud mereka tidak akan tercapai bila mereka mencuri jenazah Yesus dari kubur.
  • Orang Yahudi juga tidak mungkin mengambil jenazah Yesus, karena hal yang paling mereka tidak inginkan adalah pernyataan tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Menurut Matius 27 mereka sendiri yang meminta supaya kubur Tuhan Yesus dikawal.
  • Murid-murid Yesus juga tidak mempunyai alasan mencuri jenazah Tuhan Yesus lalu membohongi orang banyak dengan mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit. Seandainya mereka melakukannya maka mereka telah mengabarkan hal yang penuh kebohongan, dan sia-sialah para rasul mereka yang karena kabar kebohongan ini harus mati.
Penjelasan yang paling masuk akal adalah, Yesus Kristus benar-benar telah bangkit dari kubur. Memang murid-murid Tuhan Yesus tidak sepandai para ahli yang ada pada abad 20, tetapi saya pikir untuk membedakan antara hidup dan mati mereka tentu bisa. Dalam 2 Petrus 1:16 "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa-kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya"
Kebangkitan inilah kemenangan besar. Sehingga bagi yang percaya kepada-Nya juga menikmati suatu kemenangan khususnya keselamatan. Tanpa darah yang dicurahkan di atas kayu salib; tidak ada keselamatan.
Menjelang saat-saat peristiwa penyaliban Tuhan Yesus, kita sudah melihat kasih Yesus begitu besar kepada kita. Apa yang dapat kita perbuat bagi dia? Berbuatlah sesuatu bagi-Nya sebab Dia terlebih dahulu sudah berbuat banyak untuk kita.

Sumber: buku Mengenal Dia Lebih Dalam, terbitan KAIROS, hal 104

Kamis, 08 Desember 2011

cars has great effect on people’s life as well as on the whole world. With the quick development of the economy, more and more people can afford cars. These vehicles bring a lot of convenience to people. They enable people to decide the time and places they want to go. To some extent, they also have the economic impact on this society. Cars are so important that they deserve people’s serious study. Except for the application and the operation of them, the important components are also necessary for the drivers to have a basic idea. Among all various kinds of parts, the car transmission is worthy of learning.
The transmission is very essential in the vehicle. Just like cars which may be automatic or manual, there are also automatic transmission and manual transmission in the vehicle. The former is a gearbox that mechanically shifts gear ratios when vehicles get the speed. The four modes are included in this transmission. There are Park, Reverse, Neutral, and Drive. Vehicles with an automatic transmission have a shift lever to navigate the shift modes. Nowadays, more and more people choose to buy cars with an automatic transmission. It can be handled more easily. Those who can not work well with other components of vehicles such as the clutch and gear shifter are especially fond of cars with automatic transmission because they can bring more convenience to the drivers. And the latter one requires drivers to drive cars manually. Cars with the manual transmission require drivers to shift gears manually with a gear shifter and a clutch which is a pedal on the left side of the brake pedal. When the driver shifts gears, he/she must press down on the clutch. If drivers do not familiar with the operation of the clutch and the gear shifter, it will be very difficult for them to handle the car very well.
Like many other components, the transmission may have many problems, too. But there are signs of failure to which drivers must pay attention. For example, one sign of the transmission problems is that the vehicle does not move, or there is a delayed movement when gears are shifted into “Drive” or “Reverse.” Under this situation, the transmission may slip out of gear, and the delaying acceleration is a common sign of transmission wear and tear. Obviously, the transmission is one of the most complicated mechanical components in the automobiles. Therefore, it is quite important to note the signs of transmission problems so as to avoid its failure. Moreover, this can also enable the drivers to avoid costly repair.

ARTIKEL LAIN YANG TERKAIT:

  • Proprioceptif Neuromuscular Fasilitation (PNF)
    PNF memiliki pengertian yang mendasar. Dari kata Fasilitation atau fasilitasi dapat di artikan mempermudah atau membuat mudah. Fasilitasi ditujukan pada reaksi atau respon neuromuscular dengan jalan  ...
  • Metode Perawatan Rambut Terbaru Jepang
    Trend terbaru dan terbesar yang keluar meluruskan rambut Jepang, dan itu adalah memberikan perawatan keratin kabur uang mereka, secara harfiah. Tentu saja kedua metode memberikan rambut lurus bahkan p...
  • Apakah Senam Jantung Bagus untuk Menurunkan Berat Badan?
    20 tahun yang lalu, jika Anda sedang mencari cara untuk menurunkan berat badan, Anda kemungkinan besar telah diarahkan untuk mendapatkan di treadmill atau mesin elips selama 30 menit minimal. Ini akan...
  • Polineuropati Diabetes
    Polineuropati merupakan komplikasi yang paling umum dari diabetes mellitus, prevalensi bervariasi antara 5 dan 80% dari penderita diabetes memeriksa, tergantung pada kriteria diagnostik yang digunakan...
  • Fraktur Cruris
    Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikena stress yang lebih besar dari yang...

laporan praktek_over houle transmisi manual

“LAPORAN PRAKTEK”
SISTEM PEMINDAHAN TENAGA OVER HOULE TRANSMISI MANUAL TANGGAL : 5 MAI 2009
SEMESTER 2
POLTEK TEDC BANDUNG WAKTU : 10.00 – 12.00 WIB

TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja over houle transmisi manual seri 3K.
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja transmisi manual seri 3K.
Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran dan perakitan transmisi manual seri 3K dengan baik & sesuai prosedur.
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan pada setiap komponen-komponen jika ada yang mengalami kerusakan .
Mahasiswa dapat melakukan cara perhitungan antara gigi 1,2,3,4 dan gigi mundur.

KESELAMATAN KERJA
Sebelum mahasiswa melakukan praktek harus memperhatikan keselamatan kerja , antara lain:
Pada diri sendiri, yaitu: gunakanlah baju praktek,sepatu, dll.
Pada bahan nya, yaitu: setelah melakukan pembongkaran komponen-komponen diletakan pada tempat yang bersih agar tidak terkena kotoran seperti pasir,debu, dll serta jangan sampai komponen-komponen yang telah dibongkar tercecer atau pun hilang.
Sedangkan pada alat nya, yaitu: gunakan alat-alat tersebut sesuai dengan prosedur yang telah ada, jangan sampai menggunakan alat sembarangan.



C.ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan
Kunci sok ( 10,12,14,17,19 ).
Tang ( tang cepit, tang biasa ).
Kunci kombinasi ( 10,12,14,17 ).
Palu.
Bahan yang digunakan
- satu buah transmisi manual seri 3k.
- grease.
- kain majun
D.PEMBONGKARAN
Sebelum melakukan pembongkaran pada transmisi manual seri 3K yang harus kita lakukan adalah :
Persiapkan lah alat-alat yang akan kita gunakan yang tertera pada alat dan bahan.
Setelah itu…………
Lepaskan perumahan transmisi terlebih dahulu dengan menggunakan kunci shok 17.

Lepaskanlah perumahan belakang yang terdapat pada transmisi.


Lepaskan perumahan tuas pemindah gigi dengan menggunakan kunci kombinasi 12.


Lepaskan fron cas dengan menggunakan kunci 10.


Lepaskan snap ring,clutch,key spiring dengan menggunakan tang & palu.


Lepaskan output shaft,input shaft beserta gigi 1,2,3,dan 4.


Lepaskanlah idle gear ,counter gear ,gigi penghubung serta gigi mundur dengan menggunakan palu serta pendorong.

Lepaskan gigi 1,2,3,4 pada input & output shaft serta gigi mundur dan penghubung gear.




Setelah semua komponen-komponen transmisi telah dibongkar hasil nya seperti pada gambar berikut ini :





E. PEMERISAAN
Hasil pemeriksaan pada setiap komponen-komponen transmisi manual seri 3K adalah :
input shaft (baik)
output shaft (baik)
speed gear (baik)
counter gear (baik)
sincrons mesh (baik)
hup sleep (baik)
clutch sleep (baik)
key (baik)
shaft idel gear (baik)
idle gear (baik)
tuas pemindah (baik, tapi ada sedikit kerusakan kecil )
garpu pemindah (baik, tapi ada sedikit kerusakan kecil )
sedangkan,
dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan pada transmisi manual pada baut-baut pengikatnya ada yang kurang sehinga tidak sepenunya mengikat antara satu komponen dengan komponen yang lain.
Pada output shaft nya pelor-pelor yang berada didalamnya jatuh berserakan diperumahan gear.
Pada komponen-komponen yang lain tidak megalami karusakan hanya beberapa saja yang rusak.
F.PERHITUNGAN
Keterangan jumlah gigi :
Gigi 1 = 33 ( gigi percepatan = 14 )
Gigi 2 = 29 ( gigi percepatan = 20 )
Gigi 3 = 22 ( gigi percepatan = 27 )
Gigi 4 = 16 ( gigi percepatan = 33 )
Gigi mundur = 23 (gigi percepatan = 14 )
Teman gigi mundur = 33

Gigi 1 = 16/33 x 33/14 = 528/462 1,14 : 1 Memutar = 1,14
Diputar = 1
Gigi 2 = 16/33 x 29/20 = 464/660 0,70 : 1 Memutar = 0,70
Diputar = 1
Gigi 3 = 16/33 x 22/27 = 352/891 0,39 : 1 Memutar = 0,39
Diputar = 1
Gigi 4 = 1 : 1 Memutar = 1
Diputar = 1
Gigi mundur =
16/33 x 23/14 (1,64) = 16/33 x (1,64)/(33 ) = (26,24)/1089 0,024 :1 Memutar = 0,024
Diputar = 1

G.PERAKITAN
setelah melakukan pembongkaran dan pemeriksaan pada transmisi manual seri 3K maka selanjut nya lakukanlah perakitan dengan cara , yaitu :
Pasangkanlah gigi 1,2,3,4 pada input & output shaft serta gigi mundur dan penghubung gear.



pasangkanlah idle gear ,counter gear ,gigi penghubung serta gigi mundur dengan menggunakan palu serta pendorong.
pasangkan output shaft,input shaft beserta gigi 1,2,3,dan 4.


pasangkan snap ring,clutch,key spiring dengan menggunakan tang & palu.

pasangkan fron cas dengan menggunakan kunci 10.

pasangkan perumahan tuas pemindah gigi dengan menggunakan kunci kombinasi 12.

pasangkanlah perumahan belakang yang terdapat pada transmisi.
pasangkan perumahan transmisi terlebih dahulu dengan menggunakan kunci shok 17.

Setelah semua komponen-komponen transmisi telah dipasang kembali hasil nya seperti pada gambar berikut ini :


H.CARA KERJA
Cara kerja masing-masing setiap gigi :
1.Netral
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear
2.Roda gigi ke 1
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi ke 1 → clutch hub slevee dan hub no 1 → output shaft
3.Roda gigi ke 2
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi ke 2 → clutch hub slevee dan hub no 1 → output shaft
4.Roda gigi ke 3
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi ke 3 → clutch hub slevee dan hub no 2 → output shaft
5.Roda gigi ke 4
Input shaft → roda gigi ke 4 → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → output shaft
6.Roda gigi mundur
Input shaft → roda gigi penggerak utama (roda gigi ke 4) → counter gear → roda gigi idle mundur → roda gigi mundur → output shaft
Gambar cara kerja perpindahan gigi 1,2,3,4 & mundur , yaitu :
Nama komponen-komponen nya :
Poros input
Poros output
Unit sinkromesh
Bantalan rol
Bantalan naf
Roda gigi pinion
Para pemilik mobil – mobil keluaran awal kebanyakan dibekali dengan trasmisi manual. Dimana untuk melakukan perpindahan dari satu tingkat kecepatan ke tingkat pecepatan yang lain digerakkan secara manual oleh sang sopir. Jadi disini dibutuhkan feeling dan ketepatan dari sang sopir kapan harus pindah gigi.
Tidak seperti mobil dengan transmisi namual, mobil dengan transmisi otomatis perpindahan dari satu percepatan ke percepatan yang lain sudah berlangsung secara otomatis berdasarkan putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi tekanan hidrolis yang ada di mesin yang selanjutnya akan mendorong transmisi untuk berpindah dari percepatan yang rendah ke percepatan tinggi, begitupun sebaliknya.
Perlu di cek kondisi oli transmisi manual, meskipun jarang terjadi oli transmisi manual habis tapi apa salahnya melakukan pengecekan secara rutin. Karena jika sampai oli transmisi manual tersebut habis maka akibatnya akan terjadi keausan pada roda gigi transmisi yang selanjutnya akan menyebabkan transmisi tidak bekerja maksimal. Dan jika masalah ini kita biarkan berlarut – larut akibatnya akan fatal bagi mobil atau bahkan bagi kita selaku pengemudinya.
Memang saat kita melakukan servis rutin di bengkel mobil jarang komponen yang satu ini di periksa, biasanya servis rutin yang kita lakukan hanya memeriksa dan membersihkan komponen mesin. Kita bisa meminta mekanik bengkel mobil tersebut untuk memeriksa kondisi transmisi kita apakah masih bagus ataukah sudah mengalami keausan.
Selain melakukan pengecekan oli transmisi manual apa lagi yang harus kita lakukan? Sebenarnya transmisi tidak seperti kampas rem ataupun kampas kopling yang termasuk komponen fast moving. Tapi keausan bisa saja terjadi jika pemakaian kita salah. Kerusakan pada transmisi manual bisa kita deteksi dari perpindahan gigi yang susah ataupun juga keluar suara – suara berdecit dari dalam transmisi mobil kita.
Jika kondisi transmisi mobil kita sudah seperti itu coba carilah bengkel mobil dengan mekanik yang sudah berpengalaman. Memilih mekanik yang kompeten dan berpengalaman tujuannya agar penanganan transmisi mobil kita sesuai dengan kerusakannya. Karena mendeteksi kerusakan pada transmisi terhitung susah bagi menanik – mekanik yang belum mempunyai pengalaman dalam menangani transmisi.
Cara Kerja kopling

sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.

Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.

Susunanya di dalam mobil adalah :
http://tangomotor.110mb.com/gambar/Dekrup.jpg
http://tangomotor.110mb.com/gambar/clutchdiagram.jpg
Cara Kerja :

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.

Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.

Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling

Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
http://tangomotor.110mb.com/gambar/clutch__2_.gif
Ketika kaki menginjak pedal kopling :

Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.
http://tangomotor.110mb.com/gambar/clutch__6_.gif
Masalah Kopling

Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :

* Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
* Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.
* Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
* Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
* Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
1. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
2. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda.
4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.

Jika anda mendapati masalah diluar dari gejala yang saya sebutkan mohon bertanya dan berbagi lewat email : disini, agar kami dapat mengembangkan wawasan kami lagi dan dapat menambah artikel ini sehingga berguna bagi yang lain.

Kalo ada yang salah mohon di koreksi ya...
Thanks
Regards
Bapuks


www.tangomotor.110mb.com (www.tangomotor.110mb.com)

Selasa, 25 Oktober 2011

 
 
Sekilas tentang Wall Street Institute
 
 

Aktifitas Sosial Klub

 
Aktivitas menarik yang dilakukan setiap hari, didalam maupun luar pusat belajar, menjadikan Social Club suatu kegiatan yang menyenangkan untuk mempraktekkan Bahasa Inggris.
 
 

Akses Tak Terbatas

 
Siswa dapat datang ke pusat belajar kapan saja tampa batas waktu. Speaking Center terbuka bagi mereka untuk belajar, dan tersedia bagi mereka untuk santai dan ngobrol.
 
 

Jumlah Siswa Setiap Kelas Dibatasi

 
Seluruh siswa Wall Street Institute menikmati kelas yang hanya berjumlah 4 siswa per Encounter Class, 8 siswa untuk Complimentary Class.
 
 
 

Guru dan Pembimbing

 
Native English Teacher dan Personal Tutor kami akan mengikuti perkembangan Anda setiap saat dengan memberikan arahan dan dorongan.
 
 

Jam Belajar Fleksible

 
Wall Street Institute memberikan kemudahan bagi Anda untuk belajar kapan saja Anda inginkan. Pusat belajar buka setiap hari, para siswa cukup memesan Encounter Class / Complimentary Class kapan saja mereka inginkan.
 
 

The Village

 
The Village merupakan komunitas siswa Wall Street Institute online di seluruh dunia. Dengan cepat siswa dapat melancarkan Bahasa Inggris dimanapun.

Melukis Pelang

Aq ingin kaU ciNtai
aQ iNgin diCiNtai,,,,,,
aQ iNgiN diSaYanGi,,,
deNgan TulUs,,& pEnUh kaSiH saYanG,,,,
SeaNdaiNya BisA,kaN Q taRik PelaNgi,laLu q lUkiS waJaH & seNyuM mU,laLu Kan Q kEmbalikaN keMbali kE laNgiT, aGar sEmua oRaNg taU
BEtaPA aQ meNgaguMimU,
BeTaPa aQ meNcintaiMu,
BetaPa aQ meNyayaNgiMu,
SatU hal yaNg pErlU kaMu TAhu BAhW@
ada 1 oRAng yaNg seDang mEnciNtaiMu
aDa 1 oRang yanG sEdaNg mEnyaYanGimU
iTu aDalaH “AQ”

Sesungguhnya aku tak mengharap
Lebih dari ini semua
Namun kau beri utuhnya cinta
Kini ku tahu kaulah cinta sejatiku

Ku harap semua yang telah ada
Takkan pernah usai
Yang kuinginkan semua takkan berakhir,,

lupakan masalah itu,,jelaskan kembali dengan baik,,q akan mencoba
memahamimu,,jangan hanya jadi pecundang,, :)

Rabu, 13 Juli 2011

Dalam rangka menyambut hari "Jumat Agung", untuk kita semua mengingat lagi kasihNya yang luarrrr biasaaaa




BEDAH MEDIS
KEMATIAN TUHAN YESUS KRISTUS

Secara medis, penyebab kematian Tuhan Yesus bukan hanya dimulai saat Ia disiksa oleh tentara Romawi. Sebelum itu, Setelah peristiwa Perjamuan Terakhir, Tuhan Yesus berdoa di Taman Getsemani. Ketika Tuhan Yesus berdoa, Injil Lukas merekam bahwa peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44b). Bisa jadi, hal ini memang hanya Lukas yang menyadarinya karena Lukas adalah seorang Tabib sehingga ia bisa memperhatikan keadaan fisik Tuhan Yesus.
Yang sesungguhnya dilihat Lukas pada malam itu sebenarnya bukanlah hal yang aneh, melainkan memang itu bisa terjadi dan dapat diterangkan secara medis. Peristiwa ini adalah sebuah kejadian langka yang dapat terjadi pada diri seseorang saat ia mengalami emosi yang sangat berat. Injil Markus mencatat Yesus mengatakan : “Mau mati rasanya”. Kesedihan yang dialami-Nya begitu luar biasa sehingga Ia nyaris tidak bisa menanggungnya. Emosi yang sedemikian berat itu menyebabkan pecahnya pembuluh darah di kulit. Kemudian darah keluar melalui kelenjar keringat bersama dengan keringat. Keadaan ini disebut “HEMATIDROSIS” atau “HEMAHIDROSIS”. Yang bila keluar banyak sekali dapat menyebabkan “HIPOVOLEMI”. Dari sinilah sebenarnya proses kematian Tuhan Yesus dimulai.
Dari Taman Getsemani, Tuhan Yesus ditangkap. Dalam kesendirian-Nya karena murid-murid-Nya kocar kacir, Ia menghadap Hanas dan kemudian Kayafas. Emosinya terasa semakin berat karena Ia menderita sendiri, ditinggalkan oleh orang-orang yang amat dikasihi-Nya. Ditambah lagi Ia mulai mendapat pukulan fisik. Di Pengadilan agama, wajah-Nya ditampar (Yohanes 18:23) dan dipukuli (Lukas 22:63) mulai pukul 01.00 sampai dini hari.
Sebelum Ia dihukum mati, Ia dibawa ke Pengadilan Romawi. Keadaan fisik Tuhan Yesus saat itu sudah semakin lemah karena Ia tidak tidur semalaman, tidak makan atau minum, juga dipaksa berjalan dari satu tempat ke tempat lain yang jaraknya cukup jauh – ditambah lagi dengan pukulan-pukulan serta ejekan-ejekan, plus kesendirian-Nya. Di depan Pengadilan Romawi, Tuhan Yesus mulai mendapat aniaya yang luar biasa lewat hukuman cambuk. Pada masa itu dikenal 2 macam cambuk dera. Yang satu berupa sebatang tongkat atau ranting-ranting, jenis ini digunakan untuk menghukum warga negara Romawi. Yang kedua berupa cambuk bergagang kayu dengan satu sampai tiga helai kulit atau tali. Ujungnya ada yang diberi bulatan keras atau paku kecil. Jenis inilah yang dipakai untuk menghukum mereka yang bukan warga negara Romawi. Jenis kedua inilah yang digunakan untuk mencambuk Tuhan Yesus.
Menurut Undang-Undang Romawi, yang memberi perintah pengesahan adalah Pontius Pilatus. Itu artinya Tuhan Yesus tidak dicambuk 39 kali seperti yang diperkirakan oleh orang selama ini. Menurut buku “MANUSIA KAIN KAFAN”, penyesahan ini sebanyak 21 kali dari kanan dan 21 kali dari sebelah kiri. Dengan demikian, jumlah luka yang terdapat pada tubuh Tuhan Yesus sampai di kaki-Nya adalah 726 buah dengan kulit, daging dan otot yang pasti ikut tercabik.
Namun demikian, para algojo yang mendera itu amat mahir sehingga mereka tidak memukul daerah-daerah mematikan, seperti wilayah jantung, misalnya. Luka-luka ini menimbulkan rasa nyeri dan pendarahan yang amat banyak. Kondisi ini dapat membawa Tuhan Yesus pada keadaan PRE SHOCK.
Dari sini, Tuhan Yesus membawa bagian horizontal dari salib (Patibulum) yang beratnya kurang lebih 50 kg ke Bukit Golgotha yang terletal di luar kota. Dalam perjalanan, Yesus memikul petibulum pada pundak-Nya dengan kedua lengannya terantang serta diikat pada ujung kanan kiri Petibulum. Bila jumlah terhukum lebih dari satu, mereka akan dihubungkan satu sama lain dengan mengikat seutas tali. Ujung kiri dari petibulum masih diikat ke pergelangan kaki kirinya. Hal ini untuk mencegah para tawanan tidak memukul tentara dengan Patibulum dan melarikan diri.
Dalam buku “MANUSIA KAIN KAFAN” disebut bahwa Yesus adalah terhukum yang diletakkan paling belakang. Padahal kondisi tubuh-Nya paling lemah dibandingkan 2 orang terhukum lainnya. Dengan kondisi paling lemah tentu Ia berjalan paling lambat. Akibatnya kedua penjahat yang berjalan di depannya sering menghentakkan petibulum untuk memaksa Tuhan Yesus mempercepat jalan-Nya. Hentakkan ini menyebabkan patibulum Tuhan Yesus yang sebelah kanan tersentak ke depan sedangkan yang sebelah kiri akan terlempar ke belakang dan ini membuat kaki kiri-Nya tertahan, bahkan tertarik kie belakang pula. Keadaan ini membuat Tuhan Yesus jatuh tertunduk pada lutut-Nya atau terjerembab dengan wajah yang terbentur batu. Hal ini terjadi berkali-kali. Daripada Yesus mati, para pengawal itu segera memanggil Simon dari Kirene.
Sampai di Golgotha, Tuhan Yesus di salib. Paku yang digunakan ukuran kepalanya 1x1 cm dan panjangnya 13-18 cm. Paku ini ditempatkan pada bagian tangan yang diperkirakan dapat menahan tubuh terhukum supaya tidak sampai melorot ke bawah, tepatnya di pergelangan tangan. Setelah kedua lengan direntangkan dan dipaku, patibulum bersama terhukum diangkat oleh para pengawal untuk memasukkan lubang patibulum ke bagian vertical.
Berikut yang dipaku adalah kakinya, di mana sudah disediakan tempat berpijak. Tempat ini ada agar terhukum lebih lama menderita sebelum mati. Perdarahan dipergelangan tangan ini memang tidak banyak, tapi pasti menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat. Mengapa? Ada beberapa syaraf yang terkena. Demikian pula dengan kaki-Nya. Rasa nyeri akan terus menerus dirasakan bila ia bergerak selam tergantung di salib.
Selain itu gesekan punggung yang penuh luka dengan kayu salib yang kasar akan menambah nyeri dari bekas luka perderaan. Otomatis darah yang tadinya sudah mongering akan kembali mengalir. Akibat rasa nyeri ini, Yesus mengalami kesulitan saat mengambil nafas. Akibat perdarahan yang dialaminya ini, Yesus akan masuk dalam kondisi GAGAL JANTUNG, keadaan inilah yang menyebabkan kematian-Nya di kayu salib.
Keadaan lain yang mempercepat kematian diri-Nya adalah kondisi tubuh-Nya yang sudah sangat lemah saat Ia digantung di kayu salib. Hal ini ditambah lagi dengan PENIKAMAN DI SELA TULANG IGA. Tikaman ini menembus PARU-PARU KANAN menuju BILIK KANAN  dan SERAMBI KANAN JANTUNG.
                                              
 
I Petrus 1:18-19
“Sebab kamu tahu, bahwa kanu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. ”

Jumat, 10 Juni 2011

Selasa, 12 April 2011

Bapa Kami-Bahasa Karo

Bapa kami si ni surga.
GelarNdu i Pebadia min.
Reh lah min kinirajanNdu.
Seh lah min bagi peratenNdu
I doni enda bagi ni surga.
Bereken kami nakan cukup bas wari si sendah enda.
AlemiNdu salah kami bagi ni alemi kami salah kalak si lit man kami.
Ula min babaiNdu kami kubas percuban.
Tapi olangi lah kami idur si ilat nari.
[Sebab Kam kap si mada kerajaan ras kuasa ras kemulian si ndekah ndekah na.
Amin.]

Datuk Muda Barus - Siberitaken Berita Si Meriah

Kursus Klasis Riau-Sumbar di Kandis Hari Ini

Selamat mengikuti Kursus Untuk Serayaan Tuhan pada hari ini:
Sabtu, 05 Maret 2011 di Kandis.

kita tunggu saja, apa hasilnya.!

Bujur, selamat melayani..!!

Sidang Ngawan 2011

Mascottaria
Shaloom,

Sidang Ngawan (Musyawarah Sidi Jemaat), ibenaken wari Minggu enda i Gerejanta.., mari kita kerina muat bagin ras si kembangken Gerejanta guna kemuliaan gelar Tuhanta Yesus Kristus.

Bujur, Semangat ibas ersaksi..!!

Sakit pe Lit nge Hikmahna, Sengsara membawa Nikmat...

Mascottaria
Shaloom,

Engkai maka bage judulna berita sekali enda..?
Saudara terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sering kali kita lupa kalau proses hidup kita adalah bagian dari rencana Tuhan, salah satu contohnya adalah Diakonia yang sudah kita kerjakan, khususnya juga Diakonia tadi malam ke rumah keluarga Naras (Serayaan Tuhan).

Sakit yang dialami Serayaan Tuhan ini yakni Batuk, sudah dibawa berobat ke Rumah Sakit, tapi kesembuhan diperoleh setelah berobat di rumah dengan campuran resep tradisional: Kuning Gersing + Telor + Tengguli, lho koq..?

Itu semua rencana Tuhan me bage..? yakin dan percaya kita, kalau Tuhan sangat dan teramat dekat dengan kita, dan Dia ada di dalam diri kita yang percaya kepada KUASA-Nya. Amin.

Semoga kita semakin bersemangat "Pegara Api kinitekenta" pada tahun Peningkatan Theologia, Spiritualitas dan Peningkatan Mutu Ibadah ini, Tuhan Yesus kiranya memberkati.

Bujur, Tetap Semangat ibas Melayani..!

Pt.Mascottaria Purba

Kunjungan Serayaan ke Rumah Jemaat yang Lama Sakit (10 Tahun)

Mascottaria
Shaloom,

"Semua kita tidak ada yang menginginkan sakit atau hal-hal yang tidak menyenangkan.." itulah petikan pelayanan Firman yang disampaikan PKPW Rg.Perawang, Pdt.Sri Pinta Br Ginting.

Acara ini dilakukan pada malam kamis atau selesai Sermon Serayaan di Gedung Gereja. Acara berlangsung dengan hikmat dan penuh pengharapan agar Tuhan senantiasa memberikan kekuatan kepada Keluarga yang mengalami sakit yang sudah cukup lama ini, dan dengan harapan, doa dan usaha yang kita lakukan, kita yakin, seperti Tuhan Yesus mampu memberikan kesembuhan di dalam perjalanan Pelayanan-Nya, demikian juga dapat terjadi di tengah keluarga ini, "la lit si metahat ibas Dibata".

Mari kita berdoa bersama untuk kesembuhan orang tua kita yang sakit ini
agar diberikan kekuatan dan semua keluarga dapat memberikan dukungan.
Amin.

Bujur dan selamat melayani...!

Pekan Penatalayanan GBKP Tahun 2011

Tahun 2011 GBKP Thema Pelayanan : Peningkatan Teologia, Spiritualitas ras Mutu Ibadah.

Thema umum Pekan Penatalayanen 2011: Pentar Ras Erkemalangen Man Tuhan (Miha 6:9).



Waktu : 16-22 Januari 2011

Hari: 1
Thema: Nggeluh bagi kula ni Kristus
Ogen: Kol 1:15-23
Khotbah: Ef 5:1-10

Hari: 2
Thema: Spiritualitas Abraham
Ogen: Heb 11:17-19
Khotbah: Kej 12:1-9 (koreksi dari: Kej 12:12-19)

Hari: 3
Thema: Spiritualitas Paulus
Ogen: I Tes 2:4-9
Khotbah: II Kor 12:7-10

Hari: 4
Thema: Menata Potensi Perpulungen guna Muat Bagin Ibas Erbage Dampar Kegeluhen.
Ogen: 1 Kor 12:12-31
Khotbah: 1 Kron 26:20-28

Hari: 5
Thema: Niksiki Konsep Budaya Karo Ibas Mbangun Ibadah i GBKP.
Ogen: Gal 3:23-25
Khotbah: Perb 17:22-28

Hari: 6
Thema: Menuju Ibadah Kontekstual ibas GBKP
Ogen: Esra 3:1-6
Khotbah: Perb 12:6-17

Hari: 7
Thema: Kegeluhen Kalak si Erteologia Erspiritualitas ras Peningkaten Mutu Ibadah.
Ogen: Kuan 16:1-6
Khotbah: II Kor 2:14-17

Bujur, selamat melayani.

Pt.Mascottaria Purba
Runggun GBKP Perawang, Klasis Riau-Sumbar

Gereja Batak Karo Protestan


Daftar isi

[sembunyikan]

Latar Belakang

Pada 18 April 1890, NZG mengutus Pdt. H.C. Kruyt dari Tomohon, Minahasa ke Tanah Karo, dan tempat pos yang pertama di Buluh Awar.[2] Tahun berikutnya dia menjemput empat orang Guru Injil yaitu B. Wenas, J. Pinontoan, R. Tampenawas dan H. Pesik, sebagai pembantunya.[1]
Pada tahun 1892, Pdt. H.C. Kruyt pulang ke negerinya tanpa berhasil membaptis seorang pun dari suku Karo.[1] Ia kemudian digantikan Pdt. J.K. Wijngaarden, yang sebelumnya telah bekerja di Pulau Sawu dekat Pulau Timor.[1] Pendeta inilah yang melakukan pembaptisan pertama pada suku Karo tanggal 20 Agustus 1893 sebanyak 6 orang: Sampe, Ngurupi, Pengarapen, Nuah, Tala dan Tabar.[1] Pendeta Wijngarden meninggal tanggal 21 September 1894 karena serangan disentri.[1]
Wijgaarden digantikan oleh Pdt. Joustra.[1] Dialah yang menerjemahkan 104 ceritera-ceritera Alkitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Karo (104 turi-turian) dan dia juga tinggal di Buluh Awar.[1]
Kemudian datang pula Pdt. Henri Guillaume (utusan RMG dari Jerman) dari Saribudolok yang sebelumnya tinggal di Tapanuli.[3] Pada saat itu, Saribudolok termasuk dalam daerah pelayanan pra-HKBP.[3] Bersama dengan Pdt. Henri Guillaume, datang pula seorang guru injil, bernama Martin Siregar.[3]
Sampai tahun 1900, orang Karo yang sudah dibaptis hanya 25 orang.[1] Pertumbuhan dalam kurun waktu 10 tahun pertama sangat sulit.[1] Kegigihan suku Karo dalam mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya membuat mereka merasa aman dalam sikap hidup lama di tengah-tengah tahap kebudayaan yang bersifat magis, mistis, dan animistis serta pengaruh Islam yang militan, yang mulai muncul di Sumatera.[2]
Tahun 1903 datang pula Pdt. E.J. van den Berg, yang kemudian membuka pos baru (Pos Keempat) dan menetap di Kabanjahe.[1] Keduanya merupakan teman sekerja yang baik. Mereka membuka Rumah Sakit Zending di Sibolangit dan di KabanJahe.[1] Kemudian dengan kerjasama dengan pihak pemerintah, Pdt. E.J.Van den Berg membuka Rumah Sakit Kusta di Lau Simomo. J.H. Neumann aktif membuka pekan-pekan (sejenis pasar di desa-desa) di daerah Deli Hulu.[1]

GBKP Berdiri Sendiri

Tahun 1906 datang Pdt. G. Smith dan membuka Kweekschool (Sekolah Guru) di Berastagi. Sekolah ini kemudian dipindahkan dipindahkan ke Raya, tapi tahun 1920 sekolah tersebut ditutup dan guru-guru sekolah yang telah terdidik ditempatkan di desa-desa menjadi guru untuk mengabarkan Injil.[1] Prof. Dr. H. Kraemer meninjau ke tempat-tempat zending Karo pada tahun 1939 dan ia menekankan agar dalam waktu sesingkat-singkatnya Jemaat Karo dipersiapkan berdiri sendiri dengan pengiriman tenaga pribumi ke sekolah pendeta dan mengangkat majelis Jemaat yang sudah mampu dan karena hal itu, pada tahun 1940, dua Guru Injil P. Sitepu dan Th. Sibero dikirim ke sekolah pendeta di seminari HKBP, Sipoholon.[1]
Pada periode ini, berkembang pula pergerakan muda-mudi di tengah-tengah Gereja dengan nama ''Christelijke Meisjes Club Maju'' (CMCM) untuk kaum perempuan dan ''Bond Kristen Dilaki Karo'' (BKDK) untuk kaum laki-laki di kalangan pemuda Kristen Karo.[1] Kedua pergerakan ini dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya perkumpulan pemuda GBKP, yang disebut PERMATA.[1] Pengesahan dan peresmian PERMATA dilaksanakan oleh Moderamen GBKP pada tanggal 12 September 1948, yang diperingati sebagai hari jadi PERMATA GBKP (Rapat Permata yang pertama tanggal 25 Mei 1947 ; kedua tanggal 18 Juli 1948 ).[1]
Guru Injil yang disekolahkan ke Seminari Sipoholon (Tarutung) menyelesaikan studinya pada pertengahan sidang Sinode Pertama, yang menetapkan nama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Sibolangit tanggal 23 Juli 1941.[1] Pada saat yang sama, ada penahbisan dua orang pendeta pertama dari suku Karo, yaitu Pdt. Palem Sitepu dan Pdt. Thomas Sibero.[1] Pada sinode pertama ini juga, Tata Gereja GBKP yang pertama dan ketua Moderamen GBKP ialah Pdt. J. van Muylwijk ditetapkan.[1] Sekretaris Moderamen adalah Guru Lucius Tambun (periode 1941-1943 ). Pdt. P. Sitepu ditempatkan di Tiga Nderket, sebagai wakil ketua Klasis untuk daerah Karo Gugung (Dataran Tinggi) serta Pdt. Th. Sibero di Peria-ria, sebagai Wakil Ketua Klasis daerah Karo Jahe.[1]

Statistik Jemaat

Menurut Statistik tahun 2000, GBKP mempunyai 20 Klasis dengan 745 jemaat dan sekitar 275.000 anggota.[1] Anggota gerejanya tersebar di seluruh Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, yang memiliki wilayah PI di Sanggau sekitarnya dan Ngabang sekitarnya serta satu calon gereja di Simpang Tanjung (di tepi jalan antarnegara Indonesia - Malaysia).[1] Gereja ini dilayani oleh 160 orang pendeta penuh waktu, 32 vikaris, 3 Guru Agama, dan 50 Guru Injil.[1]

Kepengurusan Pusat GBKP

Kepengurusan Pusat GBKP disebut Moderamen, atau yang lebih familiar sebagai Sinode, GBKP berjumlah 11 (sebelas) orang dengan susunan sebagai berikut: Ketua Umum, Ketua Bidang Marturia, Ketua Bidang Koinonia, Ketua Bidang Diakonia, Ketua Bidang Personalia/Sumber Daya Manusia, Ketua Bidang Dana dan Usaha, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan anggota-anggota.[1]
Moderamen GBKP dalam menjalankan tugasnya, terdapat sejumlah Biro.[1] Selain itu, ada pula sejumlah yayasan yang dikelola oleh GBKP, antara lain: Yayasan Pendidikan Kristen, Yayasan Taman Kanak-kanak GBKP, Badan Pengembangan Ibadah dan Musik Gereja, Retreat Center, Yayasan Gelora Kasih Suka Makmur, Yayasan Panti Asuhan Kristen GBKP Alpha Omega, Yapos GBKP, Yayasan Ate Keleng, Yayasan Wisata Rohani GBKP, dan Asrama Pemuda GBKP Maranatha.[1]
Kantor Moderamen GBKP terletak di Jl. Kapten Pala Bangun No. 66, Kabanjahe, Sumatera Utara.[4]

Gereja Mitra

GBKP adalah gereja anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Dewan Gereja-gereja Asia, Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia, dan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC).[1] Selain itu GBKP bermitra dengan Nederlanse Hervormde Kerk di Belanda , Evangelical Lutheran Church in America (ELCA), dan United Evanglism Misson (UEM

Fakta sekitar Kematian Tuhan Yesus


oleh GPdI KHARISMA pada 30 Maret 2010 jam 4:58
“Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” (Yohanes 19:33).

Mari kita lihat beberapa fakta tentang kematian Tuhan Yesus.

Pertama, kematian Kristus di kayu salib itu nyata. Banyak orang yang frustasi dengan menggugat keilahian Yesus lalu mereka mulai mempersoalkan kematian Yesus. Mereka mengatakan bahwa Yesus itu sebenarnya tidak mati, melainkan pingsan. Setelah “siuman” Yesus melarikan diri ke India dan menjadi pertapa di sana. Ada lagi yang mengatakan bahwa sebelum disalibkan Yesus disembunyikan murid-murid-Nya dan digantikan orang lain yang mirip dengan-Nya. Jadi yang disalibkan itu sebenarnya bukan Yesus. Sebenarnya orang-orang ini hanyalah mengarang cerita untuk menjatuhkan argumentasi para penulis Injil. Tetapi mereka lupa bahwa penulis Injil itu berdasarkan saksi mata dan bahkan mereka sendiri ada yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Para saksi inilah yang patut dipercayai daripada para pembual.

Kedua, kematian Yesus bukanlah kecelakaan, tetapi penggenapan rencana Allah. Kematian Yesus di kayu salib bukanlah permainan sandiwara untuk membuat ceritanya lebih dramatis. Ini bukanlah cerita sensasi semata untuk mencari popularitas, tetapi semua adegan di Golgota adalah murni merupakan penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia. Selama beribu-ribu tahun sejak manusia pertama jatuh di dalam dosa, Allah telah merencanakan keselamatan ini. Bahkan sejak semula Allah berkata bahwa keturunan manusia ini akan meremukkan kepala si ular (Kej. 3:15). Yesus itulah yang dimaksud dengan keturunan ini. Dan Yesus telah menggenapi melalui kebangkitan-Nya dari maut!

Ketiga, kematian Yesus membuka pintu anugerah lebar-lebar. Terbelahnya tirai yang memisahkan antara ruang suci dengan ruang maha suci bukanlah sebuah simbol atau kejadian yang kebetulan, tetapi memang benar bahwa tirai itu sobek! Allah sudah “tidak nyaman” lagi tinggal sendirian dalam ruang maha suci itu, artinya, Dia mau berdiam dalam gereja-Nya - umat yang telah dikuduskan dengan darah Yesus. Dan kita seharusnya menyadari akan kebenaran ini supaya kita mempunyai kebebasan penuh untuk bersekutu dengan Allah.


Kematian Yesus adalah berkat bagi orang benar. Proses ini harus dilalui terlebih dahulu sebelum Ia dibangkitkan dan mengalahkan maut. Kiranya iman kita semakin diteguhkan dengan renungan hari ini. Yesus mati supaya manusia hidup.
Bagikan

Paus Bebaskan Stigma Yahudi Atas Kematian Tuhan Yesu

s

THURSDAY, 03 MARCH 2011

Total View : 990 times

Buku terbaru Paus Benediktus berjudul “Jesus of Nazareth” yang salah satunya membahas tentang kesalahpahaman hubungan beragama antara Kristen dan Yahudi selama berabad-abad, memberi tinjauan tafsir sekaligus membebaskan stigma umat Yahudi yang dipersalahkan sebagai penyebab kematian Tuhan Yesus Kristus.
Dirilis Haaretz.com dari AP, melalui kajian teologi Paus yang komplek, dalam buku yang segera dirilis Vatikan pada pekan depan itu, Gereja Katolik Roma secara resmi menolak gagasan Yahudi bersalah atas kematian Kristus seperti tercantum dalam dokumen utama Konsili Vatikan II pada tahun 1965. Paus menulis bahwa kematian Yesus itu bukan berkaitan dengan hukuman, tetapi keselamatan. Darah yang ia tumpahkan "tidak menangis keluar untuk membalas dendam dan menghukum, tetapi ia membawa rekonsiliasi dan pengampunan.”
Akan tetapi Paus tetap mempunyai pertimbangan tersendiri terhadap siapa yang sesungguhnya harus bertanggungjawab. Paus pun menyimpulkan yang seharusnya bertanggung jawab atas penyaliban Yesus adalah kaum “aristokrasi Rumah Ibadah” dan pendukung pemberontak Barabas, berbeda seperti yang tertulis di Injil Yohanes dimana orang-orang Yahudilah yang menuntut pembebasan Barabas dan eksekusi terhadap Yesus.
Terang saja pernyataan yang sekaligus pembebasan resmi terhadap berbagai dera tuduhan disambut suka cita para kelompok Yahudi."Ini momen bersejarah untuk menjelaskan kepada seluruh umat pentingnya dialog antar umat beragama,"begitu penyataan tertulis aktivis Anti-Semitis Yahudi. Siapapun dapat berargumen menperdebatkan mengenai siapa yang bertanggungjawab terhadap kematian Tuhan Yesus dalam konteks sejarah. Namun dalam konteks keselamatan, Tuhan Yesus mati di kayu salib atas dasar penebusan dosa manusia, karena Tuhan begitu menyayangi umat ciptaannya. Atas dasar tersebut, kitalah yang harus merefleksikan tanggungjawab tersebut.

Salib Yesus Kristus




Dunia pernah dihebohkan oleh penemuan dari seorang ahli genetika yang bernama Dr. Ian Wilmut dan koleganya dari Roslin Institute (lihat. Kompas, 28 Februari 1997) yakni apa yang disebut "Domba Clone dari sel Kambing". Dari hasil pencobaan yang dilakukan terhadap domba ternyata positip, Juli 1996 telah lahir seekor domba hasil proses laboratorium yang diberi nama Dolly. Domba yang satu bisa digandakan menjadi seratus atau seribu ekor yang persis sama.
Para ahli mengungkapkan; jikalau "Clone´ ini berhasil, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan "Meng-cloning" manusia. Itu berarti Jikalau kita sudah tua, lalu kita bisa meminta kepada ahli untuk meng-cloning seseorang yang percis kita sebagai pengganti. Atau jikalau seorang bapak mendengar isterinya sakit keras (kanker) dan dokter memvonis tentang kematiannya, maka ia akan meminta para ahli untuk meng-cloning seorang wanita untuk dipersiapkan sejak dini sebagai pengganti yang persis isterinya.
Tentang masalah "Meng-cloning manusia" ini terdapat berbagai perdebatan, baik ditinjau dari segi etika, moral maupun teologi. Bagaimana kalau penemuan ini sudah ada pada zaman Tuhan Yesus. Itu berarti Tuhan Yesus bisa mencarikan pengganti-Nya untuk disalibkan? tetapi apakah itu mempunyai makna bagi kehidupan kita. Namun saya percaya tanpa penemuan cloning ini Yesus pun bisa melakukan itu, tetapi Ia tidak mau. Kalau Yesus mencari pengganti, apa arti salib Kristus itu bagi kita? Tidak, Yesus tidak mencari pengganti, salib Yesus menjadi berati karena Yesus sendiri dengan sukarela naik ke atas dan mati bagi kita semua. Jikalau ada yang menggantikan Yesus, maka salib itu menjadi tidak berarti; walaupun yang disalibkan itu manusia fotocopy atau hasil Cloning dari para ahli yang 100% persis Yesus. Alkitab dengan jelas memaparkan bahwa yang disalibkan adalah Yesus. Dia yang tidak berdosa telah dijadikan berdosa untuk membebaskan manusia-manusia yang berdosa.
Berbicara tentang penyaliban Tuhan Yesus, maka tidak ada salahnya bila kita lihat mulai dari taman Getsemani, dari sini kita akan melihat makna yang lebih dalam tentang salib Tuhan Yesus itu. Pada bagian ini saya mencatat ada tiga makna penting yang terkandung di dalam peristiwa penyaliban Tuhan Yesus.

Salib Tuhan Yesus merupakan "penderitaan" menuju perdamaian

Rasul Petrus mencatat; ketika Dia (yaitu Yesus) dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam; tetapi Ia menyerahkan-Nya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. (1 Petrus 2:23-24)
Tidak hanya itu, Ia juga diejek, ditampar, Ia diludahi, Ia ditendang, Ia dicambuk dengan cemeti yang ujungnya ada paku yang tajam, sehingga kulit tubuh-Nya tersayat-sayat. Tubuh Yesus menjadi begitu lemah, dan menurut tradisi pada zaman itu, orang yang disalibkan itu harus membawa salibnya sendiri ke atas gunung; yang biasanya di luar kota. Pada zaman itu telah dikenal ada tiga macam salib yang biasanya dipergunakan untuk menghukum para penjahat, yang pertama Salib yang berbentuk T, yang kedua salib yang berbentu X, dan yang ke tiga salib yang bentuk U. Dan bentuk salib yang dipergunakan untuk menyalibkan Tuhan Yesus adalah berbentuk salib yang seperti kita kenal hari ini.
Tubuh manusia Yesus sudah menjadi begitu lemah, Ia tidak sanggup lagi membawa kayu salib itu; sehingga seseorang yang bernama Simon dari Kirene itu membantu mengangkat salib Yesus. Sesudah berada di bukit Golgota atau bukit Tengkorak, salib itu diturunkan dan dibaringkan di atas tanah, orang yang akan disalibkan juga dibaringkan juga. Lalu kedua tangannya dipaku, juga kaki-Nya. Kemudian pelan-pelan salib itu diangkat naik dan tegak. Seluruh berat badan manusia itu sesuai dengan gaya gravitasi bumi akan tertarik turun ke bawah. Itu berarti lubang paku di tangan yang itu akan makin lebar, makin lebar, sekarang hanya tinggal tulang yang menyangkut dipaku.
Demikian juga lubang paku dikaki, berat tubuh menekan turun memaksa lubang paku di kaki Yesus makin melebar. Darah menetes ke luar, itu juga berarti tekanan darah-Nya semakin rendah. Peredaran oksigen dalam tubuh juga semakin berkurang, getaran urat nadi semakin cepat dan pernafasan terpacu lebih cepat dan dalam. Sungguh sengsara. Tanpa obat bius (Matius 27:34). Sakit sekali, dan celakanya pada saat-saat demikian orang yang disalib itu tidak akan cepat mati, justru dengan lambatnya mereka mati; itu berarti memperbanyak rasa sakit.
Namun di saat-saat demikian, Yesus masih mengucapkan kata-kata yang penuh makna. Kata-kata yang dikenal sebagai tujuh perkataan Agung Yesus yang terakhir di atas kayu salib:
  • Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
  • Hari ini juga, engkau bersama-sama dengan Aku di taman Firdaus.
  • Lihatlah ibumu, lihatlah anakmu
  • Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku.
  • Aku haus
  • Sudah genap (Tetelestai)
  • Ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku
Biasanya orang yang disalibkan itu kakinya dipatahkan terlebih dahulu, supaya mempercepat kematiannya, dan ini diperlakukan buat kedua penjahat yang ada di samping kanan kiri Yesus. Sedangkan kaki Yesus tidak perlu sampai dipatahkan, karena Yesus mati lebih dahulu dari kebiasaan waktu yang diperhitungkan. Sehingga membuat para perajurit itu tidak percaya dan untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar mati maka, lambung Yesus ditikam dengan tombak.
Inilah peristiwa singkat penyaliban Tuhan Yesus. Betapa indah kalau didramakan, tetapi akan lebih indah dirasakan. Yesus memang menderita, tetapi tidak sampai batas itu saja, Alkitab mencatat (Matius 27:51) "Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah", ini menunjukkan perdamaian. Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan Allah dengan manusia terputus, tetapai dengan kematian Yesus Kristus; Allah memperdamaikan kita semua. Tidak ada pengganti-Nya, hanya Yesus saja yang sanggup menciptakan perdamaian itu.

Salib Tuhan Yesus merupakan "kekalahan" menuju Kemenangan

Secara perhitungan dunia Yesus itu mengalami kalah telak, karena Ia harus mati. Bagi dunia orang yang mati sudah tidak berguna lagi, tetapi ingat bahwa kita tidak menyembah pada Tuhan Yesus yang mati, pada hari ke tiga Ia telah bangkit dan hidup kembali. Inilah kemenangan yang dahsyat, seharusnya tidak pernah dilupakan oleh umat manusia. Orang-orang disekitar boleh mengenyek Yesus, karena ketidaktahuan mereka. Kalimat yang diucapkan cukup pedih "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel, baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya. Ia menaruh harapan Nya pada Allah; baik;lah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepadaNya! Karena Ia telah berkata Aku adalah Anak Allah." (Matius 27:42-43).
Pernah dulu saya membayangkan bahwa Yesus akan turun seperti yang dalam film "Superman", lalu orang-orang yang mengenyek Dia dibantai habis-habisan. Namun tidak, Yesus tidak melakukan itu; walaupun untuk disalibkan saja Yesus sangat bergumul antara menuruti kehendak Allah atau menuruti kehendak-Nya sendiri.
Di taman Getsemani, merupakan saat-saat Tuhan Yesus bergumul, Ia harus membuang jauh-jauh "kedagingan-Nya". Tiga kali berturut-turut Yesus berdoa pada malam itu. Dengan peluh yang membasahi sekujur tubuh-Nya, Yesus datang pada Tuhan Allah. Dia mengatakan "Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Untuk kedua kalinya Yesus masuk lagi ke dlam taman Getsemani untuk berdoa "Ya BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendakMu!" (Matius 26:42). Doa yang ketiga kalinya, percis sama dengan yang kedua. "Ya BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya, jadilah kehendakMu!", satu doa penyerahan diri Yesus.
Benar Yesus mati di atas kayu salib, dan ini dibuktikan oleh tombak yang menusuk perut-Nya. Ia benar-benar mati. Ia bukan pinsan, Ia tidak lari , Ia tidak turun dari kayu salib. Sekali lagi Yesus mati, seperti kekalahan, tetapi bagi kita, inilah suatu kemenangan, karena Yesus berhasil taat sepenuhnya kepada Allah.
Memang di dunia ini, bagi orang yang sepenuhnya mau menjalani perintah Allah, ia seperti orang yang bodoh selalu mendapat penghinaan. Karena tawaran dunia begitu menarik, kelihatannya lebih nikmat, lebih hebat namun sayang sifatnya sementara saja.

Salib Tuhan Yesus merupakan "maut" menuju Keselamatan

Kematian merupakan maut, itulah hukuman Tuhan akibat dosa manusia. Namun kematian Tuhan Yesus bukan merupakan dosanya, namun Ia menanggung segala dosa kita. Yesus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, untuk menggantikan kita dihukum. (bnd 1 Petrus 1:18-20 "Sebab 327u tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir".
Jikalau kita melihat Yesus sampai batas kematian-Nya saja tentu itu sia-sia, tetapi Yesus yang kita sembah bangkit pada hari yang ke tiga. Duduk bertahta dikerajaan bersama-sama Allah. Inilah yang disebut dengan maut menuju keselamatan itu. Yesus mati karena dosa kita dan bukan hanya itu Ia juga mati bagi dosa kita
Memang kebangkitan Tuhan Yesus menjadi perdebatan terus sejak zaman Perjanjian Baru. Bukankah zaman rasul Paulus juga ada perdebatan tentang masalah kebangkitan ini; ada orang Farisi yang percaya kebangkitan lalu ada orang Saduki yang justru tidak percaya akan kebangkitan. Sampai hari ini kebangkitan Yesus itu diperdebatkan belum tuntas, apalagi ketika kita sebagai orang awam hendak membuktikannya dihadapan orang-orang yang belum percaya. Memang sulit.
Ada tiga alasan yang cukup masuk akal, yang membuktikan bahwa Yesus yang kita percayai itu benar-benar bangkit dari kubur. Seorang penulis yang bernama Morrison menemukan bahwa Kristus Yesus terang-terangan dibaringkan dalam kubur pada hari Jumat, tetapi pada hari Minggu pagi jenazah-Nya telah hilang. Seandainya Ia tidak bangkit dari kubur, maka ada orang yang telah mengambil jenazah itu. Dalam hal ini ada tiga kelompok orang yang pantas dicurigai yang kemungkinan besar telah mengambil jenazh Tuhan Yesus. Orang-orang tersebut adalah :
1. Orang Romawi
2. Orang Yahudi dan
3. Murid-murid Yesus sendiri,
namun logikanya dapat kita lihat bahwa:

  • Orang-orang Romawi tidak mempunyai alasan untuk mencuri jenazah itu, karena mereka ingin menjaga ketenteraman di Palestina. Maksud mereka tidak akan tercapai bila mereka mencuri jenazah Yesus dari kubur.
  • Orang Yahudi juga tidak mungkin mengambil jenazah Yesus, karena hal yang paling mereka tidak inginkan adalah pernyataan tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Menurut Matius 27 mereka sendiri yang meminta supaya kubur Tuhan Yesus dikawal.
  • Murid-murid Yesus juga tidak mempunyai alasan mencuri jenazah Tuhan Yesus lalu membohongi orang banyak dengan mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit. Seandainya mereka melakukannya maka mereka telah mengabarkan hal yang penuh kebohongan, dan sia-sialah para rasul mereka yang karena kabar kebohongan ini harus mati.
Penjelasan yang paling masuk akal adalah, Yesus Kristus benar-benar telah bangkit dari kubur. Memang murid-murid Tuhan Yesus tidak sepandai para ahli yang ada pada abad 20, tetapi saya pikir untuk membedakan antara hidup dan mati mereka tentu bisa. Dalam 2 Petrus 1:16 "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa-kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya"
Kebangkitan inilah kemenangan besar. Sehingga bagi yang percaya kepada-Nya juga menikmati suatu kemenangan khususnya keselamatan. Tanpa darah yang dicurahkan di atas kayu salib; tidak ada keselamatan.
Menjelang saat-saat peristiwa penyaliban Tuhan Yesus, kita sudah melihat kasih Yesus begitu besar kepada kita. Apa yang dapat kita perbuat bagi dia? Berbuatlah sesuatu bagi-Nya sebab Dia terlebih dahulu sudah berbuat banyak untuk kita.

Sumber: buku Mengenal Dia Lebih Dalam, terbitan KAIROS, hal 104
 

Blog Template by YummyLolly.com - Header made with PS brushes by gvalkyrie.deviantart.com
Sponsored by Free Web Space