Senin, 13 Desember 2010

Memaknai Natal dalam Hidup Sehari-hari PDF Cetak Email
Oleh : Jekson Pardomuan

SETIAP kali memasuki bulan Desember, umat Kristiani di seluruh dunia akan disibukkan dengan acara-acara Natal. Baik di gereja, di kantor, sekolah, kampus, kumpulan marga maupun organisasi-organisasi lainnya ditempat kita tinggal.

Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk merayakan Natal. Ada yang merayakannya dengan menggelar acara bakti sosial memberikan bantuan ke panti asuhan, ada juga yang memberikan bantuan ke anak jalanan, ke rumah tahanan dan bentuk kegiatan sosial lainnya.

Tidak hanya umat Kristiani yang sibuk menyambut hari kelahiran Sang Juru Slamat. Sekarang sudah minggu kedua di bulan Desember 2010. Hotel, restoran dan pusat perbelanjaan pun ikut menghiasi gedungnya dengan aksesoris Natal sebagai pertanda kesiapan mereka menyambut musim Natal dan datangnya Tahun Baru 2011.

Lalu, apa istimewanya Natal bagi kehidupan Anda? Apakah hanya merayakannya sebagai hari kelahiran Yesus Kristus tanpa mendapatkan sebuah makna yang menguatkan iman percaya Anda ke depan ? Apakah setiap kali menyambut Natal, Anda hanya disibukkan dengan persiapan-persiapan perayaan, memajang pohon Natal di rumah dan mengumandangkan kidung pujian Natal tanpa mau merenungkan lebih dalam arti kedatangan Yesus ke dunia ini.

Seperti tertulis dalam Yohanes 3:16-18 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Dalam kehidupan ini apa saja yang telah Anda perbuat ? Apakah Anda benar-benar mengasihi sesama manusia ciptaan Tuhan ? Banyak orang mengatakan bahwa dengan berbuat kebaikan, rajin ke gereja, taat pada perintah agama, sudah cukup memenuhi syarat untuk masuk ke Sorga? Namun pernahkah Anda merenungkan, sebenarnya perbuatan baik apakah yang membuat kita layak masuk ke Sorga? Apakah dengan membantu orang? Apakah dengan mengasihi orang ? Jujur saja kita katakan bahwa terlalu sering kita hanya untuk berbuat baik saja pada orang lain mengalami kesulitan. Apalagi orang tersebut pernah menyakiti hati atau melukai perasaan kita.

Kalau demikian bagaimana caranya? Berbuat baik memang wajib bagi orang percaya itu tidak bisa ditawar-tawar lagi, namun perbuatan baik tanpa pengenalan akan Tuhan Yesus disertai menaruh hidup kita diubah oleh-Nya maka akan sia sia. Banyak orang-orang di sekitar kita yang sanggup berbuat baik seperti apa yang kita lakukan.

Kemungkinan besar mereka malah lebih baik dari kita. Bahkan mungkin juga mereka pernah menolong orang banyak, dan lebih dari pada kita menolong orang lain. Namun, perbuatan baik tersebut tidak bisa mengantar kita ke Sorga? Makanya dikatakan tidak cukup hanya dengan perbuatan baik, ia perlu Tuhan Yesus.

Di dalam Alkitab di ceritakan bahwa ada seorang pemuda yang juga seorang pemimpin datang pada Tuhan Yeus, beliau bertanya perbuatan baik apakah yang harus dilakukannya supaya dia bisa masuk ke Sorga? Ia mengatakan bahwa sepuluh hukum sudah dipraktekkannya, bahkan ia juga memberikan persembahan perpuluhan, yang kita sering kali lalaikan itu. Namun, apakah Yesus langsung meresponi dengan posistif apa yang dia sebutkan itu?

Oh, tidak, Yesus mengatakan pergilah, juallah hartamu dan bagikan kepada orang miskin, lalu engkau datang pada-Ku. Tahukah Anda apa yang dilakukan oleh penmudah ini, ia dengan wajah yang kecewa pergi meninggalkan Yesus.

Ternyata benar, perbuatan baik kita tidak cukup untuk menyelamatkan kita . Sekali lagi kita butuh Tuhan Yesus. Surga itu merupakan pemberian Allah yang gratis buat kita sekalian. Kita tidak dapat menggantikannya dengan apapun, termasuk dengan harta kekayayn kita. Alkitab mencatat karena semua manusia sudah berdosa dan telah kehilanagn kemuliaan Allah (Roma 3:23).

Dan satu-satunya manusia boleh mendapatkan keselamaatan itu melalui pemberian Tuhan Yesus yang cuma-cuma itu sendiri. Siapapun Anda, terima kasih karunia itu, sebab hanya kita dapatkan melalui Tuhan Yeus Kristus. Perbuatan baik, dan semua kegiatan agama tidak menjamin kita mendapatkan kasih karunia itu, yang darinya, perbuatan baik tidak cukup untuk menyelamatkan kita.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, Itu bukan hasil usahamu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9).

Hendaklah Natal tahun ini membawa berkat bagi seluruh umat manusia, dan damai sejahtera untuk semua umat. Tak ada salahnya Natal tahun ini kita memaknainya dengan penuh sukacita dan melakonkan cara hidup menurut kehendak Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin
 

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 13 Desember 2010

Memaknai Natal dalam Hidup Sehari-hari PDF Cetak Email
Oleh : Jekson Pardomuan

SETIAP kali memasuki bulan Desember, umat Kristiani di seluruh dunia akan disibukkan dengan acara-acara Natal. Baik di gereja, di kantor, sekolah, kampus, kumpulan marga maupun organisasi-organisasi lainnya ditempat kita tinggal.

Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk merayakan Natal. Ada yang merayakannya dengan menggelar acara bakti sosial memberikan bantuan ke panti asuhan, ada juga yang memberikan bantuan ke anak jalanan, ke rumah tahanan dan bentuk kegiatan sosial lainnya.

Tidak hanya umat Kristiani yang sibuk menyambut hari kelahiran Sang Juru Slamat. Sekarang sudah minggu kedua di bulan Desember 2010. Hotel, restoran dan pusat perbelanjaan pun ikut menghiasi gedungnya dengan aksesoris Natal sebagai pertanda kesiapan mereka menyambut musim Natal dan datangnya Tahun Baru 2011.

Lalu, apa istimewanya Natal bagi kehidupan Anda? Apakah hanya merayakannya sebagai hari kelahiran Yesus Kristus tanpa mendapatkan sebuah makna yang menguatkan iman percaya Anda ke depan ? Apakah setiap kali menyambut Natal, Anda hanya disibukkan dengan persiapan-persiapan perayaan, memajang pohon Natal di rumah dan mengumandangkan kidung pujian Natal tanpa mau merenungkan lebih dalam arti kedatangan Yesus ke dunia ini.

Seperti tertulis dalam Yohanes 3:16-18 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Dalam kehidupan ini apa saja yang telah Anda perbuat ? Apakah Anda benar-benar mengasihi sesama manusia ciptaan Tuhan ? Banyak orang mengatakan bahwa dengan berbuat kebaikan, rajin ke gereja, taat pada perintah agama, sudah cukup memenuhi syarat untuk masuk ke Sorga? Namun pernahkah Anda merenungkan, sebenarnya perbuatan baik apakah yang membuat kita layak masuk ke Sorga? Apakah dengan membantu orang? Apakah dengan mengasihi orang ? Jujur saja kita katakan bahwa terlalu sering kita hanya untuk berbuat baik saja pada orang lain mengalami kesulitan. Apalagi orang tersebut pernah menyakiti hati atau melukai perasaan kita.

Kalau demikian bagaimana caranya? Berbuat baik memang wajib bagi orang percaya itu tidak bisa ditawar-tawar lagi, namun perbuatan baik tanpa pengenalan akan Tuhan Yesus disertai menaruh hidup kita diubah oleh-Nya maka akan sia sia. Banyak orang-orang di sekitar kita yang sanggup berbuat baik seperti apa yang kita lakukan.

Kemungkinan besar mereka malah lebih baik dari kita. Bahkan mungkin juga mereka pernah menolong orang banyak, dan lebih dari pada kita menolong orang lain. Namun, perbuatan baik tersebut tidak bisa mengantar kita ke Sorga? Makanya dikatakan tidak cukup hanya dengan perbuatan baik, ia perlu Tuhan Yesus.

Di dalam Alkitab di ceritakan bahwa ada seorang pemuda yang juga seorang pemimpin datang pada Tuhan Yeus, beliau bertanya perbuatan baik apakah yang harus dilakukannya supaya dia bisa masuk ke Sorga? Ia mengatakan bahwa sepuluh hukum sudah dipraktekkannya, bahkan ia juga memberikan persembahan perpuluhan, yang kita sering kali lalaikan itu. Namun, apakah Yesus langsung meresponi dengan posistif apa yang dia sebutkan itu?

Oh, tidak, Yesus mengatakan pergilah, juallah hartamu dan bagikan kepada orang miskin, lalu engkau datang pada-Ku. Tahukah Anda apa yang dilakukan oleh penmudah ini, ia dengan wajah yang kecewa pergi meninggalkan Yesus.

Ternyata benar, perbuatan baik kita tidak cukup untuk menyelamatkan kita . Sekali lagi kita butuh Tuhan Yesus. Surga itu merupakan pemberian Allah yang gratis buat kita sekalian. Kita tidak dapat menggantikannya dengan apapun, termasuk dengan harta kekayayn kita. Alkitab mencatat karena semua manusia sudah berdosa dan telah kehilanagn kemuliaan Allah (Roma 3:23).

Dan satu-satunya manusia boleh mendapatkan keselamaatan itu melalui pemberian Tuhan Yesus yang cuma-cuma itu sendiri. Siapapun Anda, terima kasih karunia itu, sebab hanya kita dapatkan melalui Tuhan Yeus Kristus. Perbuatan baik, dan semua kegiatan agama tidak menjamin kita mendapatkan kasih karunia itu, yang darinya, perbuatan baik tidak cukup untuk menyelamatkan kita.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, Itu bukan hasil usahamu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9).

Hendaklah Natal tahun ini membawa berkat bagi seluruh umat manusia, dan damai sejahtera untuk semua umat. Tak ada salahnya Natal tahun ini kita memaknainya dengan penuh sukacita dan melakonkan cara hidup menurut kehendak Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com - Header made with PS brushes by gvalkyrie.deviantart.com
Sponsored by Free Web Space